Yerusalem, Gontornews--Ribuan warga Palestina dari Tepi Barat dan Yerusalem Timur berbondong ke Masjid Al-Aqsha untuk melakukan shalat Jumat pertama di bulan suci Ramadhan 2016.
Kebijakan Israel hanya memperbolehkan pria berusia di atas 45 tahun, anak-anak di bawah 12 tahun serta perempuan dari segala usia diizinkan tentara Israel untuk memasuki Yerusalem Timur tanpa menggunakan surat izin masuk.
"Karena langkah-langkah keamanan Israel, saya menghabiskan tiga jam di sebuah pos pemeriksaan militer untuk memasuki Yerusalem," ungkap Ahmed Barakat (55) dari kota Hebron, Tepi Barat (Al-Khalil) kepada Anadolu Agency (10/6).
"Ini pertama kalinya saya sudah berada di kota sejak Ramadhan lalu," katanya.
"Saya akan melakukan sholat Jumat di Masjid Al-Aqsa, tapi saya juga berharap untuk melakukan Tarawh di malam Ramadan dan berdoa di sini," tambahnya.
Pihak berwenang Israel telah meningkatkan keamanan di sekitar lokasi, dan mengerahkan sekitar 3.500 polisi dan mendirikan penghalang jalan di pintu masuk Kota Tua Yerusalem.
Sheikh Omar al-Qiswani, Direktur Masjid Al-Aqsa Palestina mengatakan hanya ada sekitar 100.000 jamaah berdoa di Al-Aqsa pada hari Jumat pertama bulan Ramadhan, jumlah ini lebih kecil dibandingkan dengan tahun lalu sekitar 250.000 jamaah.
"Kami mengharapkan sekitar 300.000 jamaah untuk hadir pada Jumat pertama bulan Ramadhan, tetapi langkah-langkah keamanan Israel telah mencegah bertambahnya jamaah," tambahnya.