Budapest, Gontornews — Kesyukuran atas usia Pondok Modern Darussalam Gontor yang mencapai 1 abad menjadi kebahagiaan sekaligus kebanggaan alumninya yang tersebar di penjuru dunia, tak terkecuali di benua Eropa. Hari ini, beberapa alumni Gontor lintas angkatan berkumpul di gedung parlemen Hungaria di Budapest.
Sebagai salah satu gedung pemerintahan terindah dan termegah di Eropa, bangunan ini dibangun tahun 1885 dan diresmikan tahun 1905 dan hingga saat ini menjadi ikon terpenting di Hungaria.
Pertemuan ini merupakan salah satu cara para alumni Gontor untuk memperingati perjalanan pesantren yang berusia lebih tua dari Republik Indonesia. Perkumpulan ini juga bertujuan untuk terus mensyukuri sekaligus mendoakan agar Pondok Modern Darussalam Gontor terus bermanfaat bagi umat.
Salah seorang alumni Gontor yang bermukim di Hungaria adalah Helta Anggia, alumni Gontor 2004. Dosen Universitas Bandar Lampung (UBL) tersebut saat ini sedang menempuh pendidikan strata 3 bidang ilmu pendidikan di University of Szeged, Hungaria.
Dalam perjalanan pendidikannya di Hungaria, Helta juga terus aktif sebagai khatib dan imam shalat Jumat di Islamic Center of Szeged. Bapak dua anak ini juga kerap kali berpartisipasi di sejumlah kegiatan ilmiah di beberapa negara Eropa semisl Perancis, Denmark, Belgia hingga Belanda.
Selain Helta, ada pula Mouhamad Bigwanto. Alumnus Gontor 2005 tersebut juga tercatat sebagai Wakil Ketua umum Pimpinan cabang istimewa Muhammadiyah Hongaria. Saat ini, ia juga masih tercatat sebaegai mahasiswa program doktor bidang ilmu psikologi di Eötvös Loránd University Budapest. Sejumlah karya ilmiah dan penelitian yang ia lakukan seputar kebijakan kesehatan publik.
Mayoritas alumni Gontor di Hungaria adalah mahasiswa yang mendapatkan beasiswa Stipendium Hungaricum dari Pemerintah Hungaria.
Setiap tahunnya, beasiswa ini menerima 110 pelajar Indonesia untuk studi S1, S2 dan S3 rumpun ilmu sains dan sosial dengan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar pembelajaran. Pelamar beasiswa akan diseleksi berkasnya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Selanjutnya, pelamar akan menjalani tahapan wawancara oleh universitas tujuan di Hungaria.
Sebaran alumni Gontor di benua biru bukanlah hal baru. Selama ini banyak yang melanjutkan studi atau bekerja di berbagai negara Eropa seperti Belanda, Jerman, Inggris, Perancis, Belgia, dan Spanyol. Sistem pendidikan Gontor yang unggul telah teruji melahirkan lulusan yang berkarya dan bermanfaat di tingkat nasional maupun internasional.
Momentum 100 tahun Gontor menjadi refleksi pesantren yang memiliki puluhan ribu santri dan santriwati untuk senantiasa meningkatkan kualitas sistem pendidikan terbaik yang diwariskan oleh para pendiri Gontor. []
Kontributor: Hidayatulloh (Gontor 2005)