Samarinda, Gontornews — Masjid Shiratal Mustaqiem adalah masjid tertua di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, tepatnya di Kelurahan Mesjid, Kecamatan Samarinda Seberang. Masjid tua ini dibangun pada tahun 1881 dan selesai pembangunannya pada 27 Rajab 1311 H atau tahun 1891 M.
Didirikan oleh Sayyid Abdurahman Asseggaf yang lebih dikenal dengan sebutan Pangeran Bendahara. Karenanya, nama Pangeran Bendahara kini diabadikan menjadi nama jalan tempat Masjid Shiratal Mustaqiem didirikan. Setelah masjid selesai dibangun, Sultan Kutai Adji Mohammad Sulaiman terpilih menjadi imam masjid pertama di masjid cantik ini.
Masjid dengan gaya atap limas dan bujur sangkar bersusun tiga ini, sampai sekarang bangunannya tak berubah dari bentuk aslinya. Bahan ulin merupakan bahan utama pembangunan masjid yang diambil dari empat kampong sekitar, diantaranya Karang Mumus, Dondang, Kutai lama, dan Loa Haur.
“Masjid ini merupakan salah satu daya tarik wisata di Samarinda Seberang dengan keseluruhan arsitekturnya terbuat dari kayu ulin. Untuk menyambung rangka bangunan masjid pun tak menggunakan paku besi, tapi menggunakan pasak,” ungkap H M Faisal, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Samarinda.
Masjid Shiratal Mustaqiem memang telah cukup banyak menyedot perhatian para wisatawan dari berbagai penjuru. Prestasi ini juga semakin terakui setelah pemerintah menobatkan masjid ini sebagai peraih juara ke-2 dalam Festival Masjid-Masjid Bersejarah di Indonesia, pada tahun 2003, di Masjid At-Tin TMII, Jakarta. Kini, Masjid Shiratal Mustaqiem termasuk cagar budaya Indonesia yang dilindungi UU Nomor 5 tahun 1992 tentang benda cagar budaya.
Masjid yang memiliki luas bangunan sekitar 625 meter persegi dan lahan seluas 2.028 meter persegi ini, kerap dikunjungi orang-orang penting, baik dari para tokoh daerah, regional, maupun nasional. “Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika berkunjung ke Samarinda menyempatkan diri singgah ke masjid ini dan melaksanakan shalat subuh bersama dengan warga Samarinda Seberang,” tambah Faisal. [Edithya Miranti]