Washington, Gontornews — Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, optimis bahwa Pakistan akan membantu mereka untuk menyelesaikan permasalahan politik sekaligus mengakhiri peperangan AS di Afghanistan. Trump bahkan siap untuk mengulurkan kembali bantuan keuangannya bagi Islamabad.
“Saya pikir Pakistan akan membantu kita untuk menyelesaikan permasalahan ini,” kata Trump saat bertemu Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, di Gedung Putih, Senin (22/7), sebagaimana dilansir Reuters.
Lebih lanjut, bantuan yang dimaksudkan oleh Trump adalah bantuan Amerika Serikat untuk Pakistan senilai 1,3 miliar dolar Amerika Serikat yang telah diputus sejak tahun lalu. Tidak hanya itu, Trump juga mengusulkan diri untuk menengahi perselisihan antara Pakistan-India soal Kashmir .
Sebagaimana diketahui, Amerika Serikat dan Pakistan memiliki hubungan yang rumit. Tahun lalu misalnya, Trump melalui akun Twitter nya menyebut Pakistan tidak memberikan apa-apa kecuali kebohongan dan tipu daya serta memberikan tempat yang aman bagi para militan Afghanistan. Pakistan pun menyangkal tuduhan tersebut.
Sementara itu Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, menjelaskan bahwa kesepakatan damai antara AS dan Taliban akan terjalin dalam waktu dekat.
“Kami berharap bahwa dalam beberapa hari mendatang, kami dapat mendesak Taliban utuk berbicara dengan Pemerintah Afghanistan dan mencapai penyelesaian secara politik,” kata Khan.
Trump dan Amerika sendiri dikabarkan siap menarik pasukan militer AS di Afghanistan dan melihat peluang kerjasama dengan Pakistan sebagai hal yang penting. AS berharap Pakistan dapat membantu Pemerintah Afghanistan untuk mengakhiri perang serta memastikan mereka tidak menjadi basis bagi kelompok militan.
Utusan khusus AS untuk Afghanistan, Zalmay Khalizad, berencana untuk melakukan perjalanan ke Afghanistan dan Qatar untuk melanjutkan pembicaraan damai dengan Taliban pada 22 Juli hingga 1 Agustus 2019 mendatang.
Tidak hanya itu, Pentagon, tengah menjadwalkan pertemuan antara Panglima militer Pakistan, Jenderal Qamar Javed Bajwa dengan perwira tinggi Amerika, Jenderal Joseph Dunford.
Analis percaya bahwa Bajwa akan memainkan peran penting dalam diskusi di belakang layar. Mereka ditengarai akan berusaha membujuk Washington untuk memulihkan bantuan dan kerjasama melalui ‘pintu’ militer. [Mohamad Deny Irawan]