Jakarta, Gontornews — Pokemon Go menjadi perbincangan masyarakat di seluruh penjuru dunia. Pokemon Go adalah game online yang dirilis di Amerika dan Australia.
Namun karena game ini sangat mudah diunduh (download), maka game ini pun dapat dengan mudah dimainkan oleh anak-anak di Indonesia. Sayangnya, jika pada awal pembuatan Pokemon Go dianggap bisa bermanfaat bagi kesehatan karena bisa mengajak pemainnya berjalan kaki, namun tidak sekarang.
Selain dapat mengundang tindak kriminalitas yang tinggi, permainan ini juga bahkan bisa meregang nyawa para pemainnya. Penyebabnya karena Pokemon Go kerap dimainkan sambil menyetir atau berkendara di jalan raya. Akibatnya, persentase kekacauan demi kekacauan bisa terus meningkat hanya karena permainan ini.
Oleh karena itu, Pokemon Go khususnya dan semua permainan game online umumnya, akan tetap menempati posisi paling berbahaya bagi penikmatnya khususnya bagi tumbuh kembang anak. Sebagaimana disebutkan situs www.parenting.co.id, menurut penelitian yang pernah dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics —antara lain dilakukan di Seattle Children’s Research Institute (2011) dan Iowa State University (2010), kebanyakan main game bisa mengganggu proses tumbuh kembang anak.
Beberapa permasalahan serius yang terjadi yakni, pertama, masalah sosialisasi. Hal ini jelas terjadi karena bermain game online akan menyita waktu lebih banyak kepada dunia maya ketimbang bersosialisasi dengan masyarakat di dunia nyata.
Kedua, masalah komunikasi. Dalam berkomunikasi tidak sebatas berbicara dan mendengar pembicaraan, melainkan juga membaca ekspresi lawan bicara. Hal inilah yang sulit didapat para pecandu game online.
Ketiga, mengikis empati. Efek samping dari bermain game yang melibatkan nilai kekerasan adalah terpicunya agresivitas anak dan terkikisnya empati si kecil terhadap orang lain.
Keempat, gangguan motorik. Tubuh yang kurang aktif bergerak akan mengurangi kesempatan anak untuk melatih kemampuan motoriknya. Risikonya, anak bisa terserang obesitas dan pertumbuhan tinggi badannya tidak maksimal. [Edithya Miranti/Rus]
thanks y infonya