Lagos, Gontornews — Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari, mengatakan bahwa negaranya tersiksa karena penguncian wilayah (Lockdown) demi membendung COVID-19. Karenanya, Presiden Buhari bersiap untuk melonggarkan penguncian wilayah demi mengurangi dampak negatif ekonomi di dalam negeri.
“Tidak ada negara yang mampu menanggung dampak penguncian penuh yang berkelanjutan sambil menunggu pengembangan vaksin,” kata Presiden Buhari kepada Reuters.
Ia pun berharap pelonggaran akan dilakukan secara bertahap hingga empat pekan mendatang dan dimulai dari Abuja, 4 Mei mendatang. Sebelumnya, Nigeria mengunci wilayah negara bagian Lagos, Ogun dan Abuja pada 30 Maret lalu.
Sejak penguncian wilayah diperpanjang pada 13 April, 1.273 kasus dan 40 kematian akibat COVID-19 terkonfirmasi. Mayoritas kasus dan korban meninggal terjadi di Lagos dan Abuja.
Presiden Buhari menyadari bahwa penguncian wilayah telah menyebabkan sebagian besar warga kehilangan mata pencaharian. Sebagai informasi, lebih dari 20 juta orang di Lagos hidup dengan upah harian.
Selain penguncian wilayah, pihak berwenang juga memberlakukan jam malam dari pukul 20.00 – 06.00 pagi. Pemerintah juga meminta semua warga untuk menggunakan masker tidak keluar rumah jika tanpa alasan penting.
Belum lama ini, Presiden Buhari juga mengumumkan penguncian wilayah selama 14 hari ke depan di negara bagian Kano. Kano mengonfirmasi 77 kematian akibat COVID-19 sekaligus menjadi lokasi dengan korban tewas akibat COVID-19 terbanyak nomor 3 di Nigeria.
“Pemerintah federal akan mengerahkan sumber daya manusia, material dan teknis yang diperlukan untuk mendukung negara dalam mengendalikan pandemi,” tutup Buhari. [Mohamad Deny Irawan]