New Delhi, Gontornews — Otoritas berwenang di New Delhi menetapkan status darurat kesehatan pada Jumat (01/11). Penetapan ini dilakukan menyusul peningkatan konsentrasi asap polusi di daerah tersebut dalam beberapa waku terakhir.
Akibatnya, sejumlah kegiatan pembelajaran di sekolah hingga kegiatan konstruksi pembangunan diliburkan hingga minggu depan. Pemerintah India menyebut bahwa penyebab menebalnya kabut asap di New Delhi disebabkan pembakaran lahan pertanian dari sejumlah negara tetangga.
Dewan Pusat Pengendalian Polusi milik Pemerintah India mengatakan bahwa indeks kualitas udara di New Delhi mencapai 484 dari skala 500 pada Jumat atau yang terburuk di tahun ini.
Sejumlah perusahaan pun meliburkan karyawannya untuk menghindari risiko udara beracun dan menyarankannya untuk bekerja di rumah.
“Kami disarankan untuk tinggal di rumah pada hari Senin,” kata Anuj Rawat, Karyawan perusahaan sebagaimana dilansir Reuters.
Otoritas Pengendalian Pencemaran Lingkungan India menyatakan kesiapannya untuk mengatasi polusi udara di New Delhi.
“Kita harus menganggap ini sebagai darurat kesehatan masyarakat karena polusi udara sekarang berbahaya dan akan memiliki dampak kesehatan yang merugikan kita semua, terutama anak-anak kita,” ungkap pertanyaan resmi otoritas pengendalian pencemaran lingkungan India.
Sementara itu, Ketua Menteri Delhi, Arvind Kejriwal, langsung menawarkan masker gratis pada Jum’at dan memerintahkan sekolah untuk meliburkan siswa-siswinya hingga 5 November 2019 mendatang. [Mohamad Deny Irawan]