Singapura, Gontornews — Peretas telah mencuri informasi medis 1,5 juta warga Singapura, termasuk Perdana Menteri Lee Hsien Loong, menurut pejabat kesehatan.
Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan pada hari Jumat, data pribadi non-medis para pasien yang mengunjungi klinik rawat jalan spesialis dan poliklinik SingHealth mulai 1 Mei 2015 hingga 4 Juli 2018, telah diakses dan disalin secara ilegal oleh peretas.
“Para penyerang secara khusus dan berulang kali menargetkan keterangan pribadi Perdana Menteri Lee Hsien Loong,” kementerian itu menambahkan dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Aljazeera.
Peretasan terjadi antara 27 Juni dan 4 Juli, hari ketika peretasan itu terpantau oleh tim keamanan, yang segera mengambil tindakan untuk mencegah akses lebih lanjut oleh para peretas.
Data yang dicuri dari database SingHealth terdiri dari nama, alamat, jenis kelamin, nomor registrasi nasional, ras dan tanggal lahir.
Menurut kementerian, tidak ada catatan medis yang diakses.
“Tidak ada catatan pasien lain, seperti diagnosis, hasil tes atau catatan dokter, yang diambil,” kata pernyataan itu.
Setelah peretasan terdeteksi, Badan Keamanan Cyber Singapura (CSA), Departemen Kesehatan dan SingHealth diberi tahu.
CSA dan Sistem Informasi Kesehatan Terpadu (IHiS) akan memulai penyelidikan terhadap peretasan, sementara SingHealth akan menghubungi orang-orang yang datanya dicuri.
Kementerian itu mengatakan, peretasan itu direncanakan dengan baik dan dilaksanakan oleh para profesional.
“Itu bukan pekerjaan peretas biasa atau kelompok kriminal,” kata kementerian itu.
IHiS telah diinstruksikan untuk melakukan peninjauan menyeluruh terhadap sistem perawatan kesehatan publik dalam upaya untuk mencegah peretasan di masa mendatang. [Rusdiono Mukri]