Gaza, Gontornews — Tindakan tentara Israel yang melakukan pembunuhan terhadap Warga Gaza dalam peringatan Hari Tanah di Palestina mendapatkan kutukan dari beberapa negara Teluk. Di antara negara yang mengeluarkan kritikan adalah Kuwait, Yordania, Qatar dan Turki.
Kritikan disampaikan dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada Jumat (30/3) malam. Meskipun dalam pertemuan yang diprakasai oleh Kuwait tidak menemukan kesepakatan bersama, namun negara-negara tersebut meminta agar PBB bertindak tegas terhadap pelanggaran hukum yang dilakukan Israel di Palestina.
Juru bicara Yordania, Mohammad al-Momani, mengatakan, Israel harus bertanggung jawab atas tragedi yang terjadi di Gaza itu. Israel telah melanggar hak-hak rakyat Palestina dengan merebut paksa tanah mereka.
“Apa yang dilakukan warga Gaza adalah protes damai atas tindakan Israel terhadap tanah milik mereka,” jelas al-Momani dikutip laman Aljazeera.
Demikian dengan Pemerintah Turki dan Qatar yang juga mengeluarkan pernyataan serupa. Mereka mengutuk penggunaan kekuatan oleh Israel terhadap rakyat sipil Palestina.
Sementara itu, Duta Besar Kuwait untuk PBB, Mansour al-Otaibi, mengeluarkan pernyataan yang mengkritik Dewan Keamanan karena dianggap gagal mengambil tindakan terhadap Israel.
“Orang-orang di Palestina kecewa karena Dewan Keamanan hanya bertemu, tetapi tidak mengambil tindakan untuk menghentikan pembantaian ini dan menahan mereka yang bertanggung jawab,” ungkapnya.
Ribuan rakyat Palestina menggelar pemakaman korban tewas dalam peringatan Hari Tanah, Sabtu (30/3). Sebanyak 17 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka akibat tembakan dan gas air mata yang dilakukan tentara Israel.
Untuk menghormati korban yang terbunuh, Otorita Palestina mengumumkan hari Sabtu sebagai hari “berkabung nasional”. Aktivitas sekolah, universitas, serta semua lembaga pemerintah, di seluruh negeri akan dihentikan pada Sabtu. [Devi Lusianawati]