Roma, Gontornews — Para pemimpin Kelompok G20 pada hari Sabtu (30/10) mengesahkan pajak minimum global yang bertujuan untuk menghentikan bisnis besar menyembunyikan keuntungan pajaknya, dan juga setuju untuk memberikan lebih banyak vaksin COVID ke negara-negara miskin.
Menghadiri pertemuan tatap muka pertama mereka dalam dua tahun, para pemimpin G20 secara luas mendukung seruan untuk memperpanjang keringanan utang bagi negara-negara miskin dan berjanji untuk memvaksinasi 70 persen populasi dunia terhadap COVID-19 pada pertengahan 2022.
Italia, tuan rumah pertemuan G20, menempatkan kesehatan dan ekonomi sebagai agenda utama untuk hari pertama pertemuan, dan diskusi iklim yang lebih sulit ditetapkan pada hari Ahad.
Berbicara pada pembukaan pertemuan, yang diadakan di pusat konvensi yang terbuat dari baja dan kaca, Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengatakan pemerintah harus bekerjasama untuk menghadapi tantangan berat yang dihadapi rakyat.
“Dari pandemi, hingga perubahan iklim, hingga perpajakan yang adil dan merata, melakukannya sendiri bukanlah pilihan,” kata Draghi dikutip Arabnews.com.
Kesepakatan pajak perusahaan dipuji sebagai bukti keberhasilan koordinasi multilateral, dengan perusahaan besar menghadapi pajak minimum 15 persen di mana pun mereka beroperasi mulai tahun 2023 untuk mencegah mereka melindungi keuntungannya di entitas lepas pantai.
“Ini lebih dari sekedar kesepakatan pajak – ini adalah diplomasi yang membentuk kembali ekonomi global kita dan memberikan keuntungan untuk rakyat kita,” tulis Presiden AS Joe Biden di Twitter.
Seperti banyak pemimpin G20 lainnya di Italia, Biden akan terbang langsung ke Glasgow pada hari Ahad untuk menghadiri KTT iklim PBB, yang dikenal sebagai COP26, yang dipandang penting untuk mengatasi ancaman kenaikan suhu.
Kelompok G20, yang mencakup Brasil, Cina, India, Jerman, dan Amerika Serikat, menyumbang sekitar 80 persen emisi gas rumah kaca global, tetapi harapan pertemuan Roma yang dapat membuka jalan menuju kesuksesan di Skotlandia telah sangat meredup.[]