London, Gontornews — Sejumlah otoritas kesehatan dan media lokal di Eropa, Amerika Serikat, Kanada dan Inggris mulai menyelidiki penyebaran virus Monkeypox yang menyebar secara masif. Baru-baru ini, kasus penularan virus Monkeypox dilaporkan otoritas kesehatan Italia dan Swedia. Temuan ini sekaligus memperkuat kasus serupa di Amerika Serikat, Spanyol, Portugal pada Rabu (18/5/2022), dan 13 kasus yang dicurigai di Kanada.
Menariknya, alih-alih menyebar di Eropa, virus ini sering ditemukan di daerah terpencil di Afrika Tengah dan Barat. Andai pun tersebar di luar daerah itu terjadi karena adanya pergerakan ataupun perjalanan dari Afrika Tengah dan Barat ke daerah-daerah tertentu.
Layanan Kesehatan Nasional Inggris (National Health Service/NHS) menyebutkan, virus Monkeypox merupakan virus langka berkategori ringan dan akan sembuh dalam beberapa pekan saja. NHS juga menambahkan bahwa virus itu tidak menyebar dengan mudah antara manusia sementara penyebaran secara luas terbilang sangat rendah.
BBC mencatat bahwa otoritas kesehatan Inggris melaporkan kasus infeksi Monkeypox pada 7 Mei 2022 lalu. Badan Keamanan Kesehatan (Security Health Agency/SHA) Inggris mengonfirmasi pasien yang terkonfirmasi monkeypox telah melakukan perjalanan ke Nigeria baru-baru ini. SHA bahkan meyakini bahwa pasien telah tertular virus ini sebelum bepergian ke Inggris.
Sejak saat itu, ada sembilan kasus Monkeypox yang bertambah di Inggris. Badan kesehatan dunia, WHO, menduga bahwa infeksi virus tersebut menyebar secara lokal.
Sementara itu, Kamis (19/5/2022), sejumlah negara Eropa seperti Italia, Swedia, Portugal hingga Spanyol melaporkan kasus baru virus Monkeypox, Spanyol melaporkan tujuh kasus, Portugal melaporkan lima kasus, Swedia dan Italia masing-masing satu kasus.
Demi membendung penyebaran lebih lanjut, pemerintah Spanyol, misalnya, telah memborong ribuan vaksin cacar. Surat kabar Spanyol, El Pais, melaporkan jika virus Monkeypox merupakan ‘satu keluarga’ dengan virus cacar.
Tidak hanya Eropa, Amerika Utara, terkhusus di negara bagian Massachusetts mengkonfirmasi kasus pertama virus Monkeypox. Pasien mengaku telah melakukan ke Kanada, tempat 13 kasus Monkeypox teridentifikasi.
Pejabat kesehatan terkait melaporkan bahwa kondisi pasien dalam keadaan baik dan tidak menimbulkan risiko bagi publik. [Mohamad Deny Irawan]