Ankara, Gontornews – Bukti keterlibatan Fathullah Gulen sebagai dalang kudeta semakin terkuak. Menyusul surat perintah penangkapan terhadapnya, pelarian Turki di AS itu dilaporkan telah memerintahkan pengikutnya untuk bersatu di negara-negara di mana mereka menetap.
Harian Hurriyet [15/8] melaporkan, Gulen juga meminta pengikut gerakan untuk melanjutkan kegiatan kelompok diaspora dari Hizmet di mana mereka berada, baik di dalam dan luar negeri. “Bersatu di bawah atap ‘Hizmet diaspora,’ melanjutkan dengan gerakan Hizmet di negara yang Anda berada di.
Dalam pesan rahasia yang berhasil disadap Badan Inteligen Turki (MIT), Gulen menyampaikan sandi seruan hijrah, bukan ‘melarikan diri’. Dia berpesan kepada para pengikut Hizmet untuk melakukan hijrah dari ‘tekanan dan kekejaman’ di Turki, tulis MIT.
Setelah kudeta gagal 15 Juli, banyak aktivis Gulenis atau FETO, telah melarikan diri. Menurut Reuters, Lebih dari 3.500 aktivis telah terendus bergerak atas perintah bertajuk “urgent action plan”. Gulen mendesak pengikutnya untuk melakukan kegiatan melawan Pemerintah Turki. Mereka yang berada di negara yang bersahabat baik dengan Turki agar segera berpindah dan melakukan konsolidasi di negara yang lebih kondusif.
Rumania, Georgia, Ukraina dan Irak utara dapat digunakan sebagai titik transit, tetapi Gülenists tidak boleh tinggal di tempat-tempat tersebut karena hubungan baik mereka dengan Ankara untuk menghindari diekstradisi.
Menurut laporan MIT, Albania, Kirgistan, Macedonia, Bosnia dan Herzegovina, Belgia, Belanda, Jerman, Kanada, Amerika Serikat, Afrika Selatan dan Mesir adalah tempat yang direkomendasikan Gulen untuk menjadi tempat suaka dan titik-titik gerakan.[Dedi Junaedi]