Tokyo, Gontornews — Pemerintah Jepang mengonfirmasi 3 dari 206 warga Jepang yang dievakuasi dari Wuhan terinfeksi virus korona, Rabu (29/1). Otoritas kesehatan Jepang menyebut dua dari tiga pasien terinfeksi virus korona tidak mengalami gejala-gejala seperti demam, batuk atau gangguan pernapasan seperti pasien terinfeksi virus korona umumnya.
Meski demikian, pemerintah akan tetap melakukan pengawasan serta mewajibkan pasien terinfeksi untuk menjalani rawat inap untuk menjalani pengobatan lebih lanjut.
Sementara upaya pencegahan, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengatakan bahwa pihaknya akan segera mengonfirmasi seluruh warganya yang memiliki catatan tinggal di Wuhan guna dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Hingga saat ini, Jepang telah mengonfirmasi 11 kasus virus termasuk seorang supir bus wisata yang terinfeksi setelah melakukan kontak dengan pengunjung asal Cina.
Berita Terkait: Jepang-Amerika Serikat Bersiap Evakuasi Warga dari Hubei
Setibanya bandara Haneda Tokyo, Kamis (30/1) pagi, otoritas kesehatan Jepang mengonfirmasi 12 orang yang memiliki gejala demam dan batuk tetapi ada dua orang yang menolak untuk diperiksa lebih lanjut oleh pihak rumah sakit. Sementara 201 warga Jepang yang dievakuasi dinyatakan negatif virus korona.
“Sangat disayangkan bahwa mereka menolak untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ungkap PM Shinzo Abe di hadapan parlemen Jepang, Rabu.
“Tidak ada kendala hukum (bagi mereka yang tidak memiliki gejala). Ada aspek hak sipil dan batasan atas apa yang bisa kita lakukan,” tambahnya sebagaimana dilansir Reuters.
PM Abe juga mengatakan bahwa pemerintah tengah mengawasi kemungkinan ambruknya pemasukan negara dari sektor pariwisata di Jepang. Meski demikian, Abe memastikan bahwa pemerintah akan melakukan segala hal yang diperlukan untuk melindungi kehidupan dan kesehatan masyarakat. [Mohamad Deny Irawan]