Pekalongan, Gontornews — Perhelatan Konferensi Ulama Internasional bertajuk Bela Negara yang digelar oleh Jam’iyyah Ahli Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) di Pekalongan, Rabu-Jumat (27-29/7) membahas tema-tema strategis terkait penguatan negara dan penanggulangan radikalisme global. Tema-tema dimaksud akan dibawakan oleh sejumlah ulama internasional maupun nasional.
“Tema-tema yang dipilih berdasarkan problem-problem yang hingga saat ini menyelimuti dunia Islam. Harapannya, para ulama dan intelektual yang hadir dalam kegiatan ini dapat memberikan sumbangan nyata terkait bela negara dan penanggulangan ekstremisme,” ungkap salah satu Pengurus Pusat JATMAN, KH Ali M Abdillah dikutib nu.or.id, Rabu (27/7).
Berikut tema-tema yang dimaksud dan ulama-ulama yang membawakannya:
Dr KH Hasyim Muzadi, tema: Peran Ulama dalam Membela Negara dan Keutuhan NKRI. Sedangkan Dr KH As’ad Said Ali, tema: Mewaspadai Gerakan Anti-NKRI (Neo-Komunisme, Neo-Fundamentalisme, dan Neo-Liberalisme).
Syaikh Dr Muhammad Abdul Ghaffar Al-Syarif membawakan tema: Membendung Pemikiran dan Gerakan Ekstrimisme-Takfiri: Ruang lingkup pembahasan: Sejarah dan genealogi pemikiran Ekstrimisme-Takfiri dari zaman dahulu hingga sekarang, perbedaannya dengan Ahlussunnah Wal Jama’ah, bahaya-bahaya pemikirannya, bentuk-bentuk gerakannya, serta strategi menghadapi dan membendungnya.
Syaikh Dr Washif Ahmad Kabili, tema: Pengembangan dan Kemandirian Ekonomi Umat yang Berkeadilan: Ruang lingkup pembahasan: Konsep ekonomi dalam Islam; prinsip dan etika ekonomi Islam; strategi pemanfaatan hasil pertanian, pertambangan, dan lain-lain; penguatan lembaga keuangan Islam.
Syaikh Dr Ibrahim Rasyid Al-Muraikhi, tema: Meluruskan Makna Jihad fi Sabilillah: Ruang lingkup pembahasan: Konsep, jenis, tujuan, aturan dan hukum Jihad fi Sabilillah dan perbedaannya dengan terorisme (al-Irhab).
Syaikh Dr Usama Al-Sayyid Al-Azhari, tema: Melipatgandakan Rasa Memiliki dan Mencintai Negara: Ruang lingkup pembahasan: Dalil-dalil ‘aqli dan naqli mengenai kewajiban mencintai negara, fungsi negara dan manfaat mencintainya, bentuk-bentuk praktis mencintai negara.
Syaikh Dr Usama Abdul Razzaq Al-Rifai, tema: Persatuan dan Resolusi Konflik Antar-Umat Islam: Ruang lingkup pembahasan: Konsep dan hukum syar’i persatuan antar-umat Islam, bahaya perpecahan dan menyikapi khilafiyah antarumat Islam, antisipasi terhadap faktor-faktor penyebab perpecahan dan permusuhan antar umat Islam.
Syaikh Dr Abdul Malik Abdurrahman Al-Sa’di, tema: Persatuan dan Resolusi Konflik Antar-Umat Islam: Ruang lingkup pembahasan: Konsep dan hukum syar’i persatuan antar-umat Islam, bahaya perpecahan dan menyikapi khilafiyah antarumat Islam, antisipasi terhadap faktor-faktor penyebab perpecahan dan permusuhan antarumat Islam.
Syaikh Dr Musthafa Abu Shawi, tema: Persatuan dan Resolusi Konflik Antara Umat Muslim dengan Non-Muslim dalam Bingkai Negara: Ruang lingkup pembahasan: Konsep persatuan, persaudaraan dan kemanusiaan, hukum syar’i mengenai kemuliaan jiwa, kehormatan dan harta milik manusia, menyikapi perbedaan agama dalam bingkai negara, antisipasi terhadap faktor-faktor penyebab perpecahan dan permusuhan antaragama.
Syaikh Dr Utsman Al-Shibli, tema: Persatuan dan Resolusi Konflik Antara Umat Muslim dengan Non-Muslim dalam Bingkai Negara: Ruang lingkup pembahasan: Konsep persatuan, persaudaraan dan kemanusiaan, hukum syar’i mengenai kemuliaan jiwa, kehormatan dan harta milik manusia, menyikapi perbedaan agama dalam bingkai negara, antisipasi terhadap faktor-faktor penyebab perpecahan dan permusuhan antaragama.
Syaikh Dr Riyadh Bazo, tema: Peran Ulama dan Pendidik dalam Pembangunan Sumberdaya Manusia: Ruang lingkup pembahasan: Konsep ulama sebagai pewaris para Nabi, pendidikan keluarga, pendidikan bela negara sejak usia dini, penguatan lembaga-lembaga pendidikan, dan pewarisan semangat kepahlawanan.
Syaikh Dr Muhammad Zainul Majdi, tema: Peran Umara dalam Melindungi Tanah Air dan Mewujudkan Cita-Cita Bangsa: Ruang lingkup pembahasan: Konsep umara dalam Islam; tugas dan tanggungjawabnya, kepemimpinan yang melindungi, amanah dan adil, melaksanakan tata pemerintahan yang baik dan bersih.
Syaikh ‘Aun Mu’in Al-Qaddumi, tema: Peran Media Informasi Keagamaan dalam Membangun Kesadaran dan Budaya Bangsa: Ruang lingkup pembahasan: Konsep media dan informasi keagamaan yang mendidik, bahaya informasi dan media sosial yang destruktif dalam mempengaruhi masyarakat, perang opini, filterisasi dan perlindungan masyarakat dari bahaya-bahaya media informasi yang destruktif, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk hal-hal yang positif dan konstruktif, pengembangan sistem informasi aset umat.
Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu, tema: Pandangan Islam Mengenai Pentingnya Peran Militer dan Kepolisian Dalam Bela Negara dan Membangun Bangsa: Ruang lingkup pembahasan: Gambaran pentingnya peran militer dan kepolisian dalam ajaran dan sejarah Islam. Peran dalam menjaga kedaulatan negara, aspek teritorial darat, laut, udara, dan sumber daya alam. Peran dalam mengantisipasi penyimpangan akidah, idiologi dan gerakan radikal, peran dalam melindungi generasi muda dari penyimpangan dan penyalahgunaan narkoba serta penyakit masyarakat, peran dalam menjaga persatuan bangsa dan mengayomi seluruh warga negara.
Syaikh Dr Adam Syahiduf, tema: Strategi Kerjasama Negara-Negara Muslim dalam Membangun Perdamaian Dunia: Ruang lingkup pembahasan: Konsep Islam mengenai perdamaian dunia, pola hubungan dan kerjasama antar-negara Muslim.
Syaikh Dr Aziz Al-Kubaythi Idrisi, tema: Penguatan Jaringan Internasional Ulama Ahlussunnah wal Jama’ah: Ruang lingkup pembahasan: Persatuan global ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah, forum silaturahmi dan komunikasi gerakan, kesinambungan otoritas keilmuan, kepemimpinan gerakan sosial dan spiritual.
Syaikh Dr Muhammad Al-Syuhumi Al-Idrisi, tema: Penguatan Jaringan Internasional Ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah: Ruang lingkup pembahasan: Persatuan global ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah, forum silaturahmi dan komunikasi gerakan, kesinambungan otoritas keilmuan, kepemimpinan gerakan sosial dan spiritual. [Fathurroji/Rus]