Gontor, Gontornews —- Gubernur Jawa Timur H. Soekarwo atau yang akrab disapa Pakde Karwo merasa senang, hadirnya pondok Gontor menjadikan Jawa Timur memberikan nilai plus bagi daerah yang menjadi tanggungjawabnya.
“Terima kasih ada Gontor di Jawa Timur. Umpama tidak di sini Pondok Modern tidak bisa besar, cocoknya memang di Ponorogo, memang tanah Ponorogo bagus,” katanya di depan peserta silaturrahim, Senin (19/9)
Menyikapi pidato KH. Hasan Abdullah Sahal, yang menurutnya kasar tapi ‘ngangeni’. Pakde Karwo mengibaratkan pidato Kiai Sahal itu seperti janggut, “Meski kasar tapi ngangeni,” ujarnya sembari diiringi tepuk tangan peserta.
Pakde Karwo mengatakan, Gontor luar biasa, alumninya banyak yang menjadi tokoh cedik cendekia, menjadi ustad besar, penyebar kebenaran dan akhlak di Indonesia, terutama di Jawa Timur. “Kami merasa terima kasih atas adanya pondok Gontor,” tuturnya.
Gubernur Jawa Timur juga mengucapkan terima kasih atas adanya PP No.55 tahun 2007 tentang sekolah keagamaan, yang tadinya pondok salafiyah tidak bisa masuk perguruan tinggi karena paket A, B dan C. Adanya PP baru ini, pondok salafiyah sudah diakui dan ijazahnya bisa digunakan untuk masuk ke perguruan tinggi.
Usai acara, Pakde Karwo mengatakan bahwa dirinya merasa seperti alumni dan santri Gontor lainnya, pasalnya ia mengenakan jas dan songkok layaknya santri dan ustadz di Gontor. (fathur)