Bogor, Gontornews — Parenting adalah cara pola asuh mendidik anak bagaimana orang tua memberikan perlindungan, perawatan dan mengamati perkembangan yang sehat juga kegiatan hingga tumbuh dewasa.
Saat ini banyak pola pengasuhan anak untuk membangun karakter dan perilaku positif di kehidupan terutama agama, diri, bangsa dan negara.
Maka dari itu, pengasuhan orang tua sangat berperan penting, meskipun anak mengikuti pelajaran sekolah orang tidak lepas tangan dalam mengontrolnya di rumah.
Salah satu cara yang dilakukan antara lembaga pendidikan dan orang tua adalah parenting, karena kegiatan parenting sangat bermanfaat dalam membangun satu frekuensi yang sama dengan lembaga pendidikan.
Maka dari itu, Yayasan Al Ma’wa Indonesia Cileungsi Bogor mengadakan kegiatan Parenting Orang Tua yang bertemakan “Peran Orang Tua dan Guru dalam Membentuk Karakter Siswa”.
Hadir dalam kegiatan ini orang tua murid, RT, RW, Ketua MUI Cileungsi, Pengurus Yayasan dan Guru. Riyadhotus Sholihah, selaku Kepala Sekolah dalam sambutannya menyampaikan, “Setiap anak memiliki watak yang berbeda-beda. Lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap karakter anak-anak.”
Anak yang tinggal di lingkungan yang positif, maka karakter anak tersebut akan positif. Sebaliknya jika anak- anak tinggal di lingkungan negatif, maka karakter anak tersebut akan negatif. Maka, peran orang tua dan guru sangat penting dibutuhkan dalam menanamkan karakter pada anak.
Tugas guru dan orang tua berbeda-beda. Guru bertugas menanamkan karakter hanya di sekolah, sementara orang tua bertugas menjaga pola pendidikan karakter yang didapat anaknya di sekolah untuk dijaga dan dikembangkan di lingkungan sosialnya. Maka, perlu adanya sinkronisasi antara pendidikan di rumah dan pendidikan di sekolah. Ini menjadi sangat penting, karena semuanya terlibat dalam pembentukan karakter anak.
Dr Awaluddin Faj, MPd, alumni Gontor 2006 selaku narasumber dalam kegiatan parenting ini mengatakan bahwa orang tua dalam sebuah keluarga, baik yang memiliki pengetahuan pendidikan maupun tidak, tetap harus menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anaknya agar menjadi manusia seutuhnya.
Mendidik anak agar menjadi manusia yang seutuhnya tentu saja tidak boleh coba-coba. Dengan modal pengalaman orang tua sebelumnya atau pengalaman dari melihat tetangga atau orang tua terdekat di sekitar kita saja tidak cukup.
Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak. Di dalam lingkungan keluarga anak pertama-tama mendapatkan berbagai pengaruh (nilai). Oleh karena itu keluarga merupakan lambaga pendidikan yang tertua yang bersifat informal dan kodrati.
Ayah dan ibu dalam keluarga sebagai pendidiknya, dan anak sebagai anak terdidiknya. Keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama sangat berpengaruh dalam membentuk pola kepribadian anak. Di dalam keluarga anak pertama kali berkenalan dengan nilai dan norma. Pendidikan keluarga memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar, agama dan kepercayaan, nilai-nilai moral, norma sosial dan pandangan hidup yang diperlukan anak.
“Maka, orang tua dan guru memiliki peran penting dalam pendidikan karakter anak, apalagi di usia sekolah dasar, yang harus ditekankan dalam pendidikan karakter berkaitan dengan pendidikan religius atau keagamaan, disiplin, jujur, mandiri dan bertanggung jawab,” ungkap alumni Gontor 2006 itu. [AF]