Istanbul, Gontornews — Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan pada Selasa (24/05) kecewa para pemimpin tinggi dunia tidak hadir dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) Kemanusiaan pertama di Istanbul.
AFP melaporkan, Ki-moon menilai KTT Kemanusiaan adalah tindakan politik yang konkret diperlukan saat ini.Para partisipan juga mengakui perlunya berfokus pada pengembangan dan pencegahan untuk menghentikan konflik dan bencana. “Sangat disayangkan beberapa pemimpin dunia tidak bisa hadir di sini, khususnya mereka dari negara G7,†kata Ban.
Selebriti seperti Daniel Craig dan Sean Penn hadir dalam acara itu, demikian pula Angela Merkel dan tuan rumah Recep Tayyip Erdogan. Sementara para pemimpin lainnya tak hadir. “Seruan itu didengar dan diperhatikan. Kami bisa bangga dengan apa yang sudah kami capai,†kata Ban dalam konferensi pers penutupan dengan Erdogan.
“Rasa sakit itu tidak mengenal agama, ras, warna kulit, asal negara. Oleh karena itu. Turki menyebar bantuan kemanusiaan ke 144 negara lebih. Jika dunia gagal menyelamatkan Syria, maka Turki sendiri yang akan masuk menyelamatkannya,” ungkap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Selasa (24/5), dalam World Humanitarian Summit (KTT Kemanusiaan) di Istanbul, Turki.
KTT Kemanusiaan digelar bertujuan menjaga supaya konflik tidak meletus dan memastikan hukuman yang setimpal bagi mereka yang bersalah atas kejahatan kemanusiaan. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Ban Ki Moon mengatakan acara ini dihadiri lebih dari 60 kepala negara dan pemerintahan serta LSM.
Beberapa selebriti juga terlihat hadir, di antaranya aktor Daniel Craig dan Forest Whitaker. Keduanya mendesak para peserta untuk merebut kesempatan unik ini demi membuat perbedaan bagi dunia yang kian memburuk.
Bahkan pemeran James Bond, Craig menyampaikan kepada para pemimpin dunia: “KTT ini tentang potensi untuk memulai gerakan kemanusiaan terbesar dalam sejarah kita.†Dia juga menentang sikap omong besar tanpa adanya aksi.
Ada sekitar 60 juta pengungsi di seluruh dunia dan sedikitnya 125 juta orang yang membutuhkan bantuan serta perlindungan dalam krisis kemanusiaan terbesar sejak Perang Dunia II. Ban menilai, KTT ini dapat mewakili kesempatan untuk menempa masa depan yang berbeda.
Turki sendiri telah menampung sekitar 3 juta pengungsi Suriah dan Irak dengan biaya sendiri. Janji Uni Eropa untuk membantu pengungsi yang ditampung di Turki dengan gelontoran dana $ 6,8 Miliar sampai batas waktu tak dipenuhi.
Tapi Erdogan menegaskan bahwa Turki, yang telah menghabiskan miliaran dolar untuk pengungsi Suriah sejak awal krisis, tidak perlu uang Uni Eropa.”Pada akhir hari [batas waktu] bantuan [UE] tidak datang ke Turki, bantuan itu untuk para pengungsi di kamp-kamp sebagian besar untuk memperbaiki kondisi hidup mereka –Turki tidak meminta bantuan,” tegasnya.
Berbicara pada upacara penutupan, Erdogan mengatakan bahwa ia berharap KTT itu akan menjadi titik balik penting dalam mengakhiri krisis kemanusiaan di seluruh dunia. Dia menambahkan bahwa krisis yang sedang berlangsung di seluruh dunia hanya akan berakhir “melalui tindakan yang kuat, bukan kata-kata kosong”.
Dia menjelaskan, Turki sangat memahami kepahitan yang diderita pengungsi. Bahkan negaranya sudah menghabiskan dana US$ 10 miliar atau setara 9 sembilan miliar euro untuk membantu para pengungsi Suriah. Jumlah itu jelas lebih banyak dari bantuan yang diberikan seluruh masyarakat internasional dengan total US$ 450 juta.[Dedi Junaedi]