Texas, Gontornews — Pihak berwenang di Texas mengatakan, tersangka penembakan mematikan hari Ahad (5/11) di sebuah gereja sedang menghadapi masalah keluarga saat serangan itu terjadi.
Tersangka, yang identitasnya dikonfirmasikan sebagai Devin Patrick Kelley, mengirim pesan teks yang mengancam ibu mertuanya, yang kadang-kadang menghadiri First Baptist Church di Sutherland Springs, Texas, tempat penembakan itu terjadi.
“Kami tahu bahwa dia melampiaskan kemarahan kepada ibu mertuanya, yang menghadiri gereja ini,” kata Freeman Martin dari Departemen Keamanan Publik Texas dalam sebuah konferensi pers, Senin (6/11).
“Ada masalah domestik dalam keluarga ini,” kata Martin seperti dikutip Aljazeera.
Pejabat mengatakan kepada wartawan, tidak ada anggota keluarga Kelley yang berada di gereja pada saat penembakan itu. Sheriff Wilson County Joe Tackitt Jr mengatakan kepada CNN pada hari Senin bahwa mertua Kelley menghadiri gereja tersebut “dari waktu ke waktu”, namun tidak ada di hari Ahad itu.
Sedikitnya 26 orang tewas dan 20 lainnya luka-luka setelah Kelley secara terbuka menembaki gereja tersebut pada hari Ahad pagi, kata polisi. Sepuluh orang lainnya dalam kondisi kritis.
Kelley ditembak di luar gereja, kata polisi, dan kemudian ditemukan tewas di mobilnya. Hasil otopsi jasad Kelley diperkirakan akan segera dirilis.
Martin mengatakan, penyidik menemukan bukti di tempat kejadian yang mengindikasikan bahwa Kelley mungkin telah meninggal karena luka tembak bunuh diri. [Rusdiono Mukri]