Judul : Pluralisme Agama: Dari Pandangan Hidup Ke Praktik Kehidupan
Penulis : Hamid Fahmy Zarkasyi, Anis Malik Thoha, Adian Husaini, dkk
Penerbit : CIOS
Cetakan : Pertama, 2022
Tebal : 237 hlm
Ponorogo, Gontornews — Meski ditolak sana-sini, bahkan oleh para pluralis sendiri, pluralisme agama tetap digandrungi menjadi pendekatan dalam hubungan antarumat/antaragama. Buku ini diberi judul Pluralisme Agama: Dari Pandangan Hidup Ke Praktik Kehidupan, sebab pluralisme agama yang lahir dari rahim sejarah kelam masyarakat Barat dengan agamanya ketika berhadapan dengan pluralitas, dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menjadi worldview atau pandangan hidup, dan dipaksakan untuk diimplementasikan dalam balutan pendekatan dan advokasi ke dalam rumah tangga Islam.
Pluralisme agama bukan lagi sekedar konsep dan sikap toleransi. Ia sudah melangkah jauh menjadi sebuah proyek khusus yang dimasukkan ke dalam aturan hidup, undang-undang, ataupun regulasi. Dengan itu ajaran Islam dan praktik-praktik keagamaannya direduksi, didistorsi, dan bahkan didekonstruksi karena dinilai tak sesuai dengan semangat kerukunan dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Pluralisme berhadapan atau dihadapkan secara vis to vis dengan Islam dalam bentuk yang antagonistis dan bahkan bentuk pertarungan. Ajaran spiritual dan moral Islam tidak dihiraukan. Alhasil, pluralisme agama, alih-alih ingin merukunkan umat, justru memicu dan menciptakan konflik baru.
Buku ini merupakan buah kerjasama Centre for Islamic and Occidental Studies (CIOS) dan Program Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin Universitas Darussalam Gontor. Buku ini ditulis oleh para penulis handal di bidangnya yakni Hamid Fahmy Zarkasyi, Anis Malik Thoha, Adian Husaini, Harda Armayanto, Qosim Nurseha Dzulhadi, Maria Ulfa, Kholid Karomi, dan Adib Fattah Suntoro. [Edithya Miranti]