Popup Image

PONDOK PESANTREN RAUDHATUL ULUM SAKATIGA

Pondok Pesantren Raudhatul Ulum

A. Sejarah dan Perkembangan PPRU
Sejarah perkembangan Pondok Pesantren Raudhatul Ulum (PPRU) Sakatiga dari embrio hingga keberadaannya saat ini, melalui 3 ( tiga ) fase sebagai berikut :

  1. Era Cikal Bakal ( 1930 -1950 M )
    Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga merupakan salah satu pesantren yang cukup terkenal dan tersohor dikalangan masyarakat propinsi Sumatera Selatan. Pesantren ini merupakan estafet dari dua madrasah di desa Sakatiga sebelum zaman kemerdekaan Republik Indonesia. Madrasah Al-Falah dan Al-Shibyan merupakan cikal bakal berdirinya Pondok Pesantren Raudhatul Ulum.

    1. Madrasah Al-Falah
      Madrasah ini didirikan Oleh KH. Bahri bin Bunga pada tanggal 15 syawal 1348 H atau tahun 1930 M yang kemudian diteruskan oleh putra beliau KH. Abdul Ghanie Bahri. Madrasah ini banyak menghasilkan tokoh agama dan pemuka masyarakat yang tersebar di wilayah Sumatera Selatan dan Negara Republik Indonesia.
    2. Madrsah Al-Shibyan.
      Pelopor berdirinya madrasah ini adalah seorang ulama besar di Propinsi Sumatera Selatan yaitu KH. Abd. Rahim Mandung dan KH. Abdullah Kenalim yang dirintisnya pada tahun 1936 M., 9 tahun sebelum Republik Indonesia diproklamasikan. Hidup dalam masa pergolakan kedua madrasah ini harus berhadapan dengan bermacam-macam tantangan dan hambatan khususnya dari pihak penjajah.
  2. Era Lanjutan Perjuangan ( 1950-1986 M )
    Tahun 1950 kesepakatan tokoh-tokoh masyarakat Sakatiga Inderalaya, propinsi Sumatera Selatan dibentuklah satu panitia khusus untuk melanjutkan dan menghidupkan kembali usaha-usaha yang pernah dirintis oleh madrasah Al-Falah dan Al-Shibyan sebelumnya. Tanggal 1 Agustus 1950 panitia tersebut menyepakati untuk mendirikan lembaga pendidikan formal yang diberi nama Sekolah Rakyat Islam (SRI), yang didalamnya mencakup Sekolah Menengah Agama Islam (SMAI) atau setara madrasah tsanawiyah, dari kedua nama ini (SRI dan SMAI) kemudian disederhanakan lagi menjadi sebuah lembaga yang bernama : Perguruan Islam Raudhatul Ulum Sakatiga (PIRUS) dan nama ini sekaligus dijadikan nama Yayasan Perguruan Islam Raudhatul Ulum Sakatiga (YAPIRUS) dengan Akte Notaris Aminus Palembang No. 21.A 1966. Dibawah YAPIRUS ini mulai diperjelas status/tingkatan pendidikan yang ada menjadi 4 ( Empat ) jenjang pendidikan formal yaitu :

    1. Madrasah Tahdhiriyah ( TL )
      Madrasah Tahdhiriyah merupakan madrasah yang paling dasar atau tingkatan paling rendah dalam kelembagaan ini.
    2. Madrasah Ibtidaiyah ( MI )
      Madrasah Ibtidaiyah adalah madrasah lanjutan dari madrasah Tahdhiriyah. Madrasah ini terus tumbuh dan berkembang sehingga dikenal oleh masyarakat sebagai madrasah yang berhasil dalam membina anak didiknya, selama menjalankan masa pendidikan santri dan santriwati diberikan pelajaran dengan metode yang variatif dan berkesinambungan oleh para pendidik, pengasuh dan juga para kyai senior. Mereka ditanamkan pembinaan akhlaq karimah, wawasan keislaman dan ilmu-ilmu umum serta berbagai keterampilan.
      Prestasi yang mengembirakan disambutan hangat oleh pihak pemerintah, yang ditandai dengan PIAGAM PENDIDIKAN yang diberikan kepada madrasah ibtidaiyah oleh Jawatan Pendidikan Agama Jakarta pada tahun 1960. Madrasah Ibtidaiyah resmi didirikan pada tanggal : 1 Agustus 1950 M dengan No : 12 tahun 1945 jo. No : 4 tahun 1950 pasal 10 ayat 2.
    3. Madrasah Tsanawiyah ( MTs)
      Madrasah Tsnawiyah (MTs) ditempuh dalam kurang waktu 3 (tiga) tahun. Madrasah Tsnawiyah ini berdiri tanggal 1 Oktober 1957, dan mendapatkan piagam pendidikan madrasah tingkat tsanawiyah dengan nomor : D.6.307.111.88 dan NSM : 212160212007.
    4. Madrasah Aliyah ( MA )
      Madrasah Aliyah (MA) berdiri tepatnya pada tanggal : 25 Oktober 1957, mendapatkan piagam pendidikan madrasah tingkat aliyah dengan dengan nomor : NPT.W.F.6.4.07.017.88 dan NSM : 312160212018.
      Era kedua ini (1950-1986 M) madrasah telah menunjukkan kemajuan yang mengembirakan baik fisik maupun non fisik. Hal ini didukung oleh data statistik jumlah siswa tahun 1967 yang mencapai 911 orang yang berasal dari berbagai penjuru Sumatera bagian Selatan dan daerah sekitarnya.
  3. Era Penyempurnaan Dan Pengembangan (1986 s.d Sekarang)
    Meninggalnya pimpinan Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga, KH. Abdullah Kenalim pada tahun 1984, terjadi kevakuman kepemimpinan untuk melanjutkan perjuangan para pendahulunya. Tanggal 8 Agustus 1986 melalui musyawarah YAPIRUS Sakatiga menetapkan pimpinan (mudir) baru Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga adalah Al-Ustadz KH. Tol’at Wafa Ahmad, Lc, yang baru kembali dari tempat tugasnya di kedutaan Saudi Arabia Jakarta untuk melanjutkan perjuangan. Beberapa langkah kebijakan yang dilakukan antara lain:

    1. Membenahi stuktur keorganisasian yang ada di lingkungan Pondok Pesantren.
    2. Meninjau kembali kurikulum yang berlaku sebelumnya dan menyempurnakan dengan sistem terpadu antara kurikulum Pondok Modern Gontor, Pondok Darussalam Jakarta dan Ma’ahid Islamiyah dalam dan luar negeri serta kurikulum Departemen Agama dan Dinas Pendidikan Nasional.
    3. Menyempurnakan nama pondok yang semula bernama “Pondok Pesantren Perguruan Islam Raudhatul Ulum Sakatiga” menjadi “Pondok Pesantren Radhatul Ulum” atau lebih dikenal dengan sebutan PPRU.
      Selama kepemimpinan beliau PPRU memiliki 7 (tujuh) jenjang pendidikan formal dan masing-masing diberikan nama sebutan khusus sesuai dengan hasil konsorsium pengurus PPRU, yaitu : TAKIRU (Taman Kanak-Kanak Islam Raudhatul Ulum), MIRU (Madrasah Ibtidaiyah Raudhatul Ulum), MATSARU (Madrasah Tsanawiyah Raudhatul Ulum), MARU (Madrasah Aliyah Raudhatul Ulum), SMP-IT RU (Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Raudhatul Ulum), SMA-IT RU (Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Raudhatul Ulum) dan STITRU (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raudhatul Ulum). Serta 1 (satu) lembaga non formal yaitu : MATQULARU (Madrasah Tahfizhul Qur’an Lil Aulad Raudhatul Ulum).
      Penyempurnaan dan penataan di berbagai sektor terus dilakukan dengan penuh perencanaan dan terarah untuk menuju kualitas dan daya saing yang dicita-citakan, penyempurnaan-penyempurnaan itu sebagai berikut :

      1. Menyempurnakan arti “Pondok Pesantren” itu sendiri yang sebelumnya santri/wati tidak diasramakan (madrasah lepas). Tanggal 1 September 1986 dibukanya lokasi kampus A Pondok Pesantren Raudhatul Ulum dengan program awal menempatkan para santri di asrama (boarding school), asrama pertama diberi nama asrama Abu Bakar As-Siddiq.
      2. Mengupayakan penambahan asrama santri, ruang belajar, perpustakaan, masjid, dapur, sarana olahraga, laboratorium, sumber air bersih, MCK dan lain-lain.
      3. Menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga pendidikan lain dan instansi-instansi untuk menjalin kerjasama, berkonsultasi, bantuan guru pendidik, membeli buku-buku pelajaran dan bertukar informasi.
      4. Menghimpun tenaga-tenaga pembina, pendidik yang profesional dan terampil serta berjiwa pejuang yang ikhlas dari jajaran generasi tua maupun generasi muda.
      5. Menjadikan pesantren sebagai pusat dakwah Islamiyah dengan membuka pengajian untuk masyarakat di lingkungan pondok dan mengadakan Bi’tsah Ad-dakwah (mengutus da’i-da’i) ke daerah-daerah pedesaan dengan melibatkan para ustadz/ah dan santri/wati senior.
      6. Mengupayakan dana untuk kelangsungan hidup pondok dari swadaya murni, sumber-sumber yang halal dan tidak mengikat.

Alhamdulillah semenjak diterapkan sistem pondok pesantren secara utuh (boarding school), ketertarikan masyarakat semakin tumbuh, perhatian dan dukungan moral serta material diberikan kepada pondok ini. Terbukti dengan meningkatnya kuantitas dan kualitas santri dari tahun ke tahun.

ABSTRAK

Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga adalah Lembaga pendidikan Islam yang dikelola oleh Yayasan Perguruan Islam Raudhatul Ulum Sakatiga (YAPIRUS), berlokasikan di desa Sakatiga kecamatan Inderalaya kabupaten Ogan Ilir provinsi Sumatera Selatan. Tanggal 1 Agustus 1950, Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga didirikan, merupakan estafet perjuangan dari dua madrasah, yaitu Madrasah Al-Falah (1930) yang didirikan oleh KH. Abd Ghani Bahri dan Madrasah Al-Shibyan (1936) yang didirikan oleh Kyai Abd. Rahim Mandung dan KH. Abdullah Kenalim. Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga telah berkiprah di tengah-tengah masyarakat dan sekarang (tahun 2013) telah memasuki usianya yang ke-63 tahun, dengan kepemimpinan yaitu :

  1. KH. Abdullah Kenalim (tahun 1950-1984)
  2. KH. Hizbullah Abdul Muthollib (tahun 1984-1986)
  3. KH. Tol’at Wafa Ahmad, Lc. (tahun 1986-2004)
  4. KH. Abdul Karim Umar (tahun 2004- 2010).
  5. KH. Tol’at Wafa Ahmad, Lc. (tahun 2010 – Sekarang)

Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga telah memiliki 7 (tujuh lembaga formal dan 1 (satu) lembaga non formal yaitu : Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak Islam (TKIS), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT), Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMA IT) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) dan Madrasah Tahfizhul Qur’an Lil Aulad (MATQULARU).
Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga memiliki komitmen yang kuat dan cita-cita yang luhur yaitu ; “ Menjadi Pusat Keunggulan (Centre of Excellence)”. Cita-cita ini adalah kekuatan yang mendorong semangat berkarya dan berinovasi segenap civitas akademikanya, sehingga dapat mengangkat kualitas pesantren dalam meraih keunggulan.

Pusat Keunggulan Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga tercermin dari program-program yang digulirkan untuk santri/wati seperti :

  1. Menjadikan bahasa Arab dan bahasa Inggris sebagai bahasa wajib dilingkungan pesantren
  2. Wajib menghafal Al-Qur’an sesuai dengan tingkatannya dan dibuat program khusus santri/wati penghafal Al-Qur’an
  3. Pelatihan khitobah (ceramah) secara berkesinambungan rutin setiap pekan,
  4. Wajib menguasai ilmu komputer dan internet
  5. Pelatihan jurnalistik
  6. Life skill, dll

Pimpinan Pondok

KH. Tol'at Wafa Ahmad, Lc

KH. Tol'at Wafa Ahmad, Lc
Pimpinan Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga

Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga adalah lembaga pendidikan Islam dengan visi, misi dan tujuan sebagai berikut :

  1. Visi
    Menjadi basis kaderisasi generasi terbaik (khoiru Ummah) yang bermanfaat luas dan berdaya saing global
  2. Misi
    1.  Ta’lim
      Menyelenggarakan kegiatan pengajaran secara utuh dan terpadu untuk menyiapkan dan mengembangkan sumber daya insani yang memiliki wawasan yang luas.
    2. Tarbiyah
      Menyelenggarakan pendidikan dan internalisasi nilai-nilai Islam kepada santri/wati sebagai proses pembentukan kepribadian menuju sumber daya insani yang memiliki kekokohan moral, kecerdasan emosional dan spiritual.
    3. Dakwah
      Menyelenggarakan kegiatan pembekalan dan pelatihan dakwah Islamiyah kepada santri/wati, sehingga dapat merangsang munculnya sumber daya insani yang memiliki kepekaan sosial dan mengambil bagian dalam menegakkan amar ma’ruf nahi munkar serta menyebarkan kebaikan di tengah masyarkat.
  3. Tujuan
    Memberikan bekal kemampuan dasar kepada santri/wati yang diperlukan bagi penumbuhan dan pengembangan diri sebagai ulama ‘amilin, du’at mukhlisin, dan zu’ama’ muttaqin menuju terbinanya generasi khoiru ummah.

Tujuan kelembagaan tersebut mendambakan profil lulusan Pondok Pesantren Raudhatul Ulum (PPRU) yang memiliki kompetensi dasar yang dituangkan dalam 10 jati diri Sumber Daya Insani (SDI) santri Raudhatul Ulum Sakatiga sebagai berikut :

    1. Beraqidah lurus
      Memiliki kelurusan aqidah yang bersumber dan berasaskan kepada pemahaman yang benar terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah.
    2. Beribadah benar
      Tekun dan benar dalam beribadah sesuai dengan petunjuk yang disyariatkan kepada Rasulullah SAW.
    3. Berakhlak mulia
      Selalu tampil sebagai uswah hasanah yang bertumpu pada ketangguhan dan keterpujian akhlaq, sehingga mampu mengendalikan hawa nafsu dan syahwat.
    4. Berdikari
      Mempunyai kemampuan menunjukkan potensi dan kreativitasnya dalam dunia kerja.
    5. Berpengetahuan luas
      Senantiasa memanfaatkan setiap kesempatan untuk mengembangkan dan memperluas wawasan.
    6. Berbadan Sehat
      Memiliki kekuatan fisik melalui sarana-sarana yang dipersiapkan secara Islami dan makan makanan yang halalan thayyiban.
    7. Mampu mengendalikan nafsu
      Tegar berjihad memerangi hawa nafsunya dan senantiasa mengokohkan diri di atas hukum Islam melalui ibadah dan amal shalih.
    8. Berdisiplin tinggi
      Terampil mengatur segala urusannya, sehingga mampu mengembangkan sikap manajemen diri sesuai dengan ketentuan Islam.
    9. Mampu mengelola waktu
      Menghargai, memelihara dan memanfaatkan waktu dengan baik sehingga terhindar dari kelalaian dan perbuatan sia-sia.
    10. Bermanfaat bagi masyarakat
      Aktif menjadikan diri bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan.

Manajemen yang diterapkan oleh Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga adalah Manajemen modern. Pengelolanya tidak tertumpu pada hanya satu figur pemimpinnya (Kyai), dengan manajemen modern tersebut, pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan dilingkungan Pondok Pesantren Raudhatul Ulum (PPRU) ditangani oleh sebuah kepengurusan di bawah Yayasan Perguruan Islam Raudhatul Ulum Sakatiga (YAPIRUS). Dalam menjalankan programnya, Pondok Pesantren Raudhatul Ulum membentuk struktur organisasi kepengurusan Pondok Pesantren Raudhatul Ulum, Yang terdiri dari mudir dan di bantu oleh naib mudir yang membawahi 8 (delapan) bidang yaitu : Bidang Keuangan, Bidang Kesekretariatan dan Humas, Bidang HRD, Bidang BUMP, Bidang Akademis, Bidang Kesiswaan, Bidang Pekerjaan Umum (PU), Bidang Rumah Tangga (RT), Bidang Agro dan Wisata .

I. Bidang Sekretariat dan Humas
Tugas Pokok bidang ini adalah sebagai pusat informasi dan data. Pesantren dan penghubung antar lembaga dan instansi serta masyarakat luas terhadap Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga. Dalam rangka mempermudah akses informasi kepesantrenan, maka bidang ini juga mengelola media informasi secara online, yaitu : website. www.ppru.ac.id, FB. Pondok pesantren raudhatul ulum sakatiga serta Youtube TVRU Sakatiga.
Pelayanan informasi dengan menerbitkan brosur, kalender, jurnal tahunan serta promosi fasilitas – fasilitas yang ada di kampus Pondok Pesantren Raudhatul Ulum

II. Bidang Keuangan
Tugas pokok bidang ini adalah mengelola keuangan Pondok Pesantren Raudhatul Ulum. Mempermudah sistem pembayaran melalui via rekening dan melakukan komunikasi aktif dengan wali santri terkait keuangan. Mengelola manajeman keuangan pesantren secara tepat untuk menunjang kegiatan dan pembangunan pesantren secara berkesinambungan sehingga pelayanan pendidikan yang diberikan lebih optimal dan meningkat secara bertahap, seperti menambah gedung belajar dan asrama serta menambah dan memperbaiki sarana prasarana lainnya.

III. Bidang Human resource development (HRD)
Tugas pokok bidang ini adalah merekrut, menyeleksi, membina dan memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) pada lingkup Pondok Pesantren Raudhatul Ulum (PPRU).
Bidang HRD membuat jadwal rapat-rapat yang terdiri dari : rapat pimpinan, rapat pengurus dan rapat SDM secara keseluruhan. Pengurus pesantren, dewan guru dan karyawan dalam menjalankan tugasnya berada dalam pengawas HRD. Pembinaan SDM yang dilakukan meliputi peningkatan aspek Ruhiyah, Aqliyah dan Jasadiyah. Dalam melakukan monitoring dan kontroling bidang ini memberlakukan reward dan funishment dalam menyemangati SDM PPRU.
Beberapa program bidang HRD berupa : Muzakarah, Halaqah, Riyadhah, Umroh, dll

IV. Bidang Akademis
Bidang akademis adalah bidang yang membawahi seluruh madrasah dan sekolah di lingkungan Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga (PPRU). Ada 7 (tujuh) lembaga formal dan 1 (satu) yaitu : TK Islam, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, SMP Islam Terpadu, SMA Islam Terpadu, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah dan MATQULARU (Madrasah Tahfizul Qur’an Lil Aulad Raudhatul Ulum).
Tugas pokok bidang ini adalah melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pendidikan dan pengajaran pada jalur formal, serta melakukan sinkronisasi antara madrasah dan sekolah. Dalam rangka menjaga kualitas dan peningkatan mutu pendidikan, pengkajian serta pengembangan kurikulum dilakukan secara kontinue oleh bidang ini dan jajarannya. Bidang Akademis juga melakukan MoU-MoU dengan lembag-lembaga pendidikan lainnya dalam mensukseskan program pendidikan di pesantren.

V. Bidang Kesiswaan
Tugas pokok bidang ini adalah melakukan pembinaan dan monitoring santri/wati yang berada diasrama.
Secara umum bidang kesiswaan melakukan pembinaan dan kontrol santri/wati dalam mengamalkan kehidupan yang Islami sesuai dengan ilmu yang telah di peroleh (tadribul amal) di asrama yang di bantu oleh SDM pesantren dan OP3RU (Organiasi Pelajar Pondok Pesantren Raudhatul Ulum). Bentuk kegiatannya berupa :

  • Memberikan contoh dan taujih tata cara hidup di asrama.
  • Melaksanakan kegiatan ektra kurikuler (Pramuka, Silat, Khitobah, Olahraga, Nasyid, Kaligrafi, life skill, dll)
  • Pembinaan bahasa arab dan inggris
  • Membentuk dan Memantau halaqoh Al-Qur’an dan halaqoh tarbiyah (mentoring) santri/wati
  • Membuat panggung gembira dengan pementasan drama, nasyid, pantomin.
  • Mengadakan lomba (Nasyid, Cerdas cermat, Busana Muslim, Tulis Puisi dan Mading, Adzan, Murottal, Pidato, Drama,dll)
  • Membuat EXPO, Pameran MADING dan jurnalistik

VI. Bidang BUMP (Badan Usaha Milik Pesantren)
Tugas bidang ini adalah melakukan pengembangan usaha dan ekonomi pesantren. Melalui BUMP pesantren memiliki kemandirian dalam perekonomian untuk menopang kegiatan dan aktivitas pesantren dalam mewujudkan visi dan misi yang telah digariskan. Berbagai jenis usaha telah dikembangkan, berupa : perdagangan, jasa, dll

VII. Bidang Rumah Tangga (RT)
Tugas pokok bidang ini adalah mengurusi kerumahtanggaan di lingkungan Pondok Pesantren Raudhatul Ulum berupa perumahan, keamanan, kesehatan dan pendidikan anak-anak warga. Mengkoordinir kerja bakti SDM pesantren, Bina ukhuwah (bantu warga hajatan, makan bersama SDM pesantren, dll. Event-event yang melibatkan warga pesantren menjadi tanggung jawab bidang Rumah Tangga (RT)

VIII. Bidang Pekerjaan Umum (PU)
Tugas pokok bidang ini melaksanakan proyek-proyek fisik Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga. Seperti pembangunan ruang belajar, asrama, perumahan SDM dan sarana penunjang lainnya. Bidang ini juga bertugas memelihara dan menginventarisir aset-aset pesantren. Kebutuhan utama dalam komplek pesantren berupa sarana listrik dan perairan, menjadi tanggung jawab bidang ini.

IX. Bidang Agro dan Wisata
Tugas pokok bidang ini adalah memberdayakan potensi sumber daya alam di lingkungan Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga,berupa perikanan, pertanian, perkebunan dan peternakan. Luas lahan terhampar 70 Ha dapat dimanfaatkan untuk pengembangan usaha pada bidang agro yang menjadi salah satu sumber penghasilan pesantren dan juga dijadikan sebagai tempat refreshing dan wisata bagi warga, wali santri dan masyarakat secara umum. Sesuai dengan jargon PPRU “Green And Clean”

Pondok Pesantren Raudhatul Ulum dalam menjalankan roda pendidikan untuk mencapai profil alumni sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka pesantren menerapkan program kurikulum TERPADU antara kurikulum Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan Nasional dan kurikulum pondok pesantren yang disesuaikan dengan kebutuhan dan target capaian pendidikan.

Pendidikan di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum memberikan perhatian yang besar pada pembinaan bahasa Arab dan Inggris serta tahsin & tahfidz Al-Qur’an.

  1. Taman Kanak-Kanak Islam Raudhatul Ulum (TAKIRU) terakreditasi B
  2. Madrasah Ibtidaiyah Raudhatul Ulum (MIRU) terakreditasi A
  3. Madrasah Tsanawiyah Raudhatul Ulum (MATSARU) terakreditasi A
  4. Madrasah Aliyah Raudhatul Ulum (MARU) terakreditasi A
  5. SMP Islam Terpadu Raudhatul Ulum (SMPIT RU) terakreditasi A
  6. SMA Islam Terpadu Raudhatul Ulum (SMAIT RU) terakreditasi A
  7. Madrasah Tahfizhul Qur’an Lil Aulad Raudhatul Ulum (MATQULARU)
  8. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raudhatul Ulum (STITRU)

Pondok Pesantren Raudhatul Ulum melakukan pembinaan di luar jam formal berupa kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler di kampus Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga ada yang bersifat rutin harian, pekanan, bulanan dan tahunan. Kegiatan-kegiatan tersebut berupa :

  1. Mufrodat (menambah kosa kata) bahasa arab dan inggris
  2. Muhadatsah (komunikasi/percakapan) dalam bahasa arab dan inggris
  3. Olahraga dan Kesehatan
  4. Halaqoh Qur’an
  5. Pembinaan berjenjang (mentoring)
  6. Khitobah dalam 3 (tiga) bahasa dan Pelatihan dakwah
  7. Seni dan Budaya Islam
  8. Kursus komputer dan internet
  9. Seni Beladiri
  10. Kepanduan / Pramuka
  11. Outbond
  12. Life skill
  13. Kuliah Jum’at dan kuliah Shubuh
  14. Shalat wajib di masjid
  15. Qiyamul lail
  16. Shaum sunnah
  17. Tahfizhul Qur’an dan pengkajian ilmu-ilmu Al-Qur’an
  18. Mukhoyyam dan super camp
  19. Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT)
  20. Jurnalistik
  21. Pelatihan ilmu kemasyarakatan (ngaji berirama, tahlilan, berzanji)
  22. Pendidikan Organisasi
  23. Kunjungan Edukatif
  24. Jaringan Topik
  25. Seni Nasyid
  26. Rihlah Tarbawiyah
  27. Temu Pakar
  28. A Be Master
  29. Karya Tulis Ilmiah, dll

Kegiatan-kegiatan tersebut ada yang bersifat wajib dan ada yang bersifat pilihan sesuai dengan minat dan bakat yang ingin dikembangkan sehingga melahirkan kemampuan yang profesional dibidangnya masing-masing.

Dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah dirumuskan harus ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai. Di atas lahan 60 hektar (kampus A, B dan C) Pondok Pesantren Raudhatul Ulum berdiri, suasana yang tenang, iklimnya yang sejuk, tatanan kampus yang asri dan berwawasan lingkungan, sangat mendukung terciptanya suasana belajar yang nyaman, disinilah lahan subur tempat menyemai kader, insan bermanfaat, penyebar rahmat bagi ummat. Gambaran sarana prasarana di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga terdiri dari :

  1. Ruang Belajar
  2. Kantor Pusat Administrasi (KPA)
  3. Ruang Seminar (Aula)
  4. Masjid
  5. Gedung Serbaguna dan Olahraga
  6. Perpustakaan
  7. Lab. MIPA
  8. Lab. Komputer
  9. Lab. Bahasa
  10. Lab. Dakwah
  11. Ruang keterampilan
  12. Asrama santri/wati
  13. Kamar mandi per asrama
  14. M C K per asrama dan per lokal belajar
  15. Sumur Bor .
  16. Toko Pelajar putra dan putri
  17. Kantin putra dan putri
  18. Dapur Umum
  19. Penginapan tamu
  20. Perumahan guru
  21. Klinik
  22. Kantor Madrasah/Sekolah
  23. Kantor Konseling (Bimbingan dan Pengasuhan santri)
  24. Kantor Organisasi Pelajar Pondok Pesantren Raudhatul Ulum (OP3RU)
  25. Kedai pramuka dan life skill
  26. Ruang tunggu tamu
  27. Sarana Agro wisata.
  28. Sarana olahraga outdoor
  29. Lapangan sepak bola
  30. Lapangan bola volly
  31. Lapangan basket
  32. Lapangan Badminton
  33. Lapang Tennis Meja.
  34. lapangan takraw
  35. dll

A. Program Pengembangan Pesantren
Untuk mengembangkan dan memajukan pesantren maka PPRU telah merumuskan kebijakan-kebijakan yang dituangkan dalam strategi berikut.

  1. Peningkatan dan pengembangan kualitas serta optimalisasi pemberdayaan Sumber Daya Insani (SDI).
  2. Peningkatan dan pengendalian mutu pendidikan pesantren.
  3. Peningkatan kepedulian dan dukungan keluarga besar pesantren, masyarakat, pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan.
  4. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung pendidikan.
  5. Peningkatan sumber daya perekonomian pesantren.

B. Program Unggulan Pesantren
Program unggulan Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga terletak dan tercermin pada hal-hal berikut :

  1. Kurikulum terpadu yang selalu dimodifikasi dan dikembangkan sejalan dengan kemajuan zaman guna mencapai kualitas pendidikan yang baik dengan mutu kelulusan yang mempunyai daya saing yang tinggi.
  2. Santri/wati yang terkonsentrasi 24 jam berada dalam lingkungan kampus yang Islami, di bina dan di asuh dengan sistem pendidikan yang terpadu. Sehingga dapat mendorong lahirnya santri yang sholihin dan sholihat.
  3. Guru dan karyawan yang memiliki dedikasi yang tinggi, profesional dan mempunyai integritas moral yang baik.
  4. Iklim kehidupan warganya yang terbangun dan diwarnai oleh komitmen akhlakul karimah.
  5. Program dakwah yang integrated (syamilah) sehingga PPRU berperan sebagai pusat Dakwah Islamiyah yang kontributif dalam membangun kehidupan keberagamaan masyarakat.
  6. Penghargaan yang tinggi dan proporsional terhadap santri/wati yang berprestasi.
  7. Penggunaan bahasa Arab dan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi pesantren.
  8. Penguasaan ilmu komputer dan internet sebagai media teknologi dan informasi.

Demikianlah gambaran sekilas tentang Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga. Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amiin.

VIDEO PROFILE PONDOK RAUDHATUL ULUM

FASILITAS DAN KEGIATAN PESANTREN RAUDHATUL ULUM

TESTIMONI ALUMNI

Lokasi Pondok

Virtual Tour Pesantren #8 Bersama Majalah Gontor dan Gontornews.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

Banner Ad
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com