Jakarta, Gontornews.com – Musyawarah Nasional yang dihadiri para ulama, tokoh dan aktivis 212 ke-1 telah berlangsung dari tanggal 25 – 27 Januari 2018 dalam suasana ukhuwah yang dihadiri oleh 21 propinsi dan bertujuan tunggal, Mencari Ridha Allah semata.
Munas Ulama, Tokoh dan Aktivis 212 yang pertama tersebut memutuskan untuk mengganti nama Presidium Alumni 212 menjadi Persaudaraan Alumni 212.
“Kami telah memutuskan bahwa nama Presidium Alumni 212 telah diganti menjadi Persaudaraan Alumni 212 dengan pertimbangan agar lebih egaliter, terbuka, dan demokratis,” kata Ketua Umum Persudaraan Alumni 212, Ustadz Slamet Ma’arif, SA.g.MM, di Masjid Al Ittihad, Jakarta Selatan, Sabtu (27/1).
Selain itu, Munas juga telah mengidentifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh umat Islam, baik yang bersifat internal maupun eksternal. “Permasalahan yang dihadapi oleh umat Islam berbeda-beda dari setiap zaman ke zaman berikutnya, namun essensi permasalahan itu selalu sama,” ujar Ustadz Slamet.
Di antaranya, kata dia, adanya permasalahan yang bersifat internal, yakni bagaimana membangun ukhuwah Islamiyah agar dapat menjadi ummah wahidah dalam rangka meninggikan kalimah Allah setinggi-tingginya.
“Sedangkan permasalahan eksternal yang dihadapi adalah kekuatan-kekuatan yang tidak pernah berhenti memusuhi Islam dan umatnya,” tutur ustadz Slamet.
Untuk membangun kekuatan umat, dilanjutkan Ustadz Slamet, seluruh nasihat yang ada di dalam al-Qur’an harus dijadikan pegangan agar kaum muslimin dan kaum mukminin selalu berada dalam satu barisan, senantiasa bersifat asuh-asah-asih pada sesama mukmin dan keras serta tegas terhadap orang-orang kafir.
“Selalu ber amar ma’ruf dan nahi munkar, menegakkan keadilan dan berbuat kebajikan, memberantas fahsya’, kemunkaran dan kezaliman, tidak boleh takut pada apa dan siapa pun, namun harus takut pada Allah,” tegas Ustadz Slamet. [fathur]