Malang, Gontornews — Program Studi (Prodi) Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih akreditasi Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA) pada 19 Januari 2024. Pencapaian ini tergolong istimewa karena Prodi ini baru berdiri pada 2013 dan baru saja meraih akreditasi B pada tahun 2019 silam.
Ketua Prodi Ekonomi Syariah UMM Dr Rahmad Hakim MMA mengatakan pihaknya melakukan sejumlah upaya internasionalisasi tridharma perguruan tinggi seperti international visiting lecturer series, international review curriculum hingga magang internasional yang diberlakukan kepada mahasiswa.
Tidak hanya itu, Prodi Ekonomi Syariah UMM juga terlibat dalam penerbitan jurnal internasional bereputasi, mengundang pembicara internasional dalam agenda international summer course serta aktif dalam kegiatan international conference, termasuk raihan best paper dalam konferensi internasional di Jepang.
Pria peraih gelar Doktor dari Universitas Airlangga tersebut juga menjelaskan Prodi Ekonomi Syariah UMM melakukan kegiatan pengabdian internasional di Malaysia dan Taiwan.
“Alhamdullillah, berkat kontribusi aktif civitas akademika Program Studi Ekonomi Syariah UMM, raihan akreditasi unggul dari LAMEMBA tidak lagi hanya menjadi angan-angan, tapi sudah menjadi kenyataan yang begitu membanggakan,” ujarnya kepada Gontornews.com.
Rahmad menambahkan, raihan akreditasi unggul ini juga menggenapi akreditasi Sinta-2 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk kategori publikasi ilmiah untuk Jurnal Falah, yang dikelola langsung oleh Program Studi Ekonomi Syariah.
“Pencapaian ini, ibarat double winner dalam sebuah kompetisi sepakbola,” sambung alumnus Pondok Modern Darussalam Gontor tersebut.
Terakhir, Rahmad mengucapkan terima kasih kepada semua pihak seperti pimpinan universitas, lembaga-lembaga, terkhusus Tim Taskforce Akreditasi Program Studi Ekonomi Syariah UMM. Ia berharap, raihan ini dapat memacu prestasi yang lebih baik demi menyongsong Indonesia Emas 2045 mendatang. [Mohamad Deny Irawan]