Fosil molekul lemak sederhana yang terdapat dalam Alga Rhizaria diduga merupakan hasil evolusi dari pembentukan organisme hewan purba. Namun begitu, hasil riset menunjukkan proses evolusi, kalau benar terjadi, berlangsung jauh lebih lambat dari perkiraan para ailmuwan.
Spons sejauh ini dipercaya sebagai model pertama hewan purba. Namun, berdasarkan kajian mutakhir bidang fosil, molekul, dan gen, asumsi tidak sepenhnya benar. Sebuah penelitani internasional yang dikembangkan Christian Hallmann dan Benjamin Nettersheim dari Max Planck Institute for Biogeochemistry belum lama ini menemukan petunjuk bahwa secara molekuler hewan spons mungkin telah muncul jauh lebih lambat daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Hewan tergolong bentuk kehidupan paling kompleks di planet kita. Diperkirakan tercipta selama beberapa ratus juta tahun terakhir, jumlahnya kurang dari seperlima dari penghuni Bumi. Sebelum itu, lautan dunia hanya dihuni oleh mikroorganisme seperti bakteri dan ganggang. Mencari tahu kapan hewan pertama kali muncul adalah pertanyaan sentral para ahli biologi, namun belum dapat dijelaskan seutuhnya oleh para peneliti evolusi makhluk hidup.
Pada tahun 2009 para peneliti menemukan fosil molekul lemak, biasanya berasal dari ‘hewan’ spons laut, pada batu berumur 645 juta tahun. Spons milik hewan tertua dan paling sederhana yang telah berevolusi, dan jejak penemuan mereka di bebatuan tua seperti itu memberi indikasi bahwa mereka mungkin adalah model hewan pertama. “Tetapi fosil spons itu tampak berbeda dari temuan sebelunya yang pernah ditemukan. Berbentuk seperti jarum atau spikula, temuan pertama diperkirakan 100 juta tahun lebih muda daripada molekul spons tua ini,” kata Benjamin Nettersheim, penulis pertama sebuah penelitian berjudul “Putative sponge biomarkers in unicellular Rhizaria question an early rise of animals” dalam jurnal Nature Ecology & Evolution (Maret, 2019)
“Sepintas ada celah yang sangat besar, molekul dan spikula tidak bisa diasumsikan keduanya benar, ” jelas Nettersheim.[dj]