Samarinda, Gontornews – Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin, mengapresiasi pusat studi islam dan pancasila (PSIP) di Institut Agama Islam Negeri Samarinda. Menurutnya, pendirian lembaga kajian semacam PSIP merupakan cara untuk memproteksi keragaman pendapat serta membuat mahasiswa menerima perbedaan pendapat.
“Saya mengapresiasi akan tumbuhnya pusat studi islam dan Pancasila di kampus IAIN Samarinda untuk memproteksi seluruh civitas akademika dari ajaran-ajaran yang menebar kebencian berbasis agama,” kata Lukman saat menghadiri acara seminar Internasional bertema revitalizing the role of islamic higher education towards cultural transformation and radicalism prevention di IAIN Samarinda, Rabu (14/3).
Dengan pemahaman pembelajaran agama yang tepat, menurut Lukman, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dapat pula berfungsi sebagai benteng dari pemahaman yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
“Hal ini karena kurikulum yang diajarkan menekankan pentingnya menghormati keragaman ijtihad dan madzhab terhadap hal-hal yang sifatnya furū’iyyah,” ungkapnya sebagaimana dilansir laman kemenag.go.id.
Putra Menteri Agama era orde lama, Saifuddin Zuhri tersebut menekankan tidak ada tempat bagi intoleransi di Indonesia. “Tidak ada tempat buat intoleransi tumbuh di Indonesia,” Pungkasnya. [Mohamad Deny Irawan]