Ankara, Gontornews — Pemerintah Turki, Selasa (30/3/2021), mengonfirmasi penambah kasus positif Covid-19 harian hingga 37.303 kasus baru. Angka ini sekaligus menjadi penambahan kasus harian tertinggi sejak pandemi melanda Turki satu tahun yang lalu.
Pemerintah memutuskan untuk memperketat aturan pembatasan pergerakan serta pertemuan karena meningkatnya angka infeksi. Padahal, penambahan kasus di Turki melandai kurang dalam satu bulan terakhir.
Presiden Turki, Racip Tayyip Erdogan, bahkan mengumumkan pengetatan termasuk penguncian (lockdown) pada akhir pekan secara nasional.
Sementara itu, jumlah kematian akibat Covid-19 bertambah 155 dan menjadikan angka kematian secara kumulatif mencapai 31.385 kasus.
Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca, menyebut varian baru virus korona sebagai penyebab rekor penambahan kasus baru Covid-19. Sebagian besar kasus baru di Turki teridentifikasi varian baru asal Inggris. Sementara varian virus asal Brazil maupun Afrika Selatan juga berhasil teridentifikasi meski jumlahnya tidak banyak.
“Saat ini, tingkat mutasi di Turki mencapai 75 persen. Beberapa provinsi mencapai sektiar 50-55 Persen. Tetapi, ada provinsi yang juga mencapai 95 persen,” kata Koca sebagaimana dilansir Reuters.
Sejumlah partai oposisi Turki menyalahkan Presiden Erdogan atas penambahan kasus baru ini. Mereka mengkritik partai penguasa AK karena mengadakan kongres yang dihadiri ribuan orang tanpa protokol kesehatan yang ketat. Namun, Koca membantah tudingan tersebut.
“Kita harus menunjukkan sedikit upaya untuk melindungi mereka yang berada dalam keompok berisiko serta membatasi kontak dekat. Sampai kapan? Setidaknya sampai kampanye vaksinasi selesai,” ucap Koca.
Turki telah menggunakan vaksin asal Cina, Sinovac Biotech, sejak 14 Januari lalu. Mereka telah berhasil menginokulasi 15,67 juta warga dengan 8,8 juta warga telah menerima dosis pertama vaksin. [Mohamad Deny Irawan]