London, Gontornews – Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa virus Zika dapat masuk ke dalam rahim tikus betina dan menghambat pertumbuhan otak tikus.
Â
Eksperimen penyuntikkan virus zika ke dalam rahim tikus tersebut merupakan percobaan penting ditengah kekhawatiran yang muncul akibat lonjakan korban bayi yang terlahir dengan ukuran kepala mengecil di Brazil.
Â
Para peneliti menunjukkan, selama berada di rahim tikus betina, virus zika mampu melewati plasenta selama kehamilan serta membunuh sejumlah sel-sel yang mengakibatkan melambatnya pertumbuhan otak.
Â
Dengan temuan ini, peneliti merasa sudah cukup bukti bahwa zika mempengaruhi ukuran kepala bayi yang baru lahir. Meski demikian, penelitian terhadap hewan yang memiliki otak berukuran besar perlu dilakukan.
Â
BBC News melaporkan ada sekitar 1.300 kasus terkait mikrosepali di Brazil dengan ribuan lainnya masih berada dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.
Â
Dengan semakin bertambahnya jumlah korban akibat virus zika, WHO menyatakan darurat kesehatan global di lokasi tempat dimana virus zika tersebar.
Â
Seorang ilmuwan dari Tiongkok dikabarkan melakukan penelitian dengan menyuntikkan virus Zika ke dalam otak janin tikus yang berumur 13 hari setelah pembuahan. Hasilnya, 5 hari setelah penyuntikan, ukuran otak janin tikus mengecil.
Â
Sel saraf progenitor yang membangun oak dan sistem saraf dikabarkan menjadi target virus zika. Padahal, dalam penelitian sebelumnya, hampir semua sel otak positif terpengaruh virus ini.
Â
“Bagian yang paling mengejutkan dari penelitian ini adalah, sejak awal, sebagian besar sel saraf progenitor terinfeksi (virus Zika) dan sebagian besar neuron terinfeksi pada tahap selanjutnya,†kata Dr Zhiheng Xu dari Chinese Academy Of Sciences
Â
“Namun, hampir semua sel neuron ditemukan mati,†tambahnya.
Â
Sementara itu, ilmuwan dari Washington University juga melakukan percobaan kepada hewan untuk menunjukkan bagaimana penyebaran virus zika ini menginfeksi ibu hamil ketika janin sedang berada dalam fase perkembangan.
Â
Hasilnya, virus zika yang berkembang di sel merusak plasenta dan berpotensi mengakibatkan kebocoran pada janin.
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan Nature, terkait penyebaran virus zika pada hewan di Brazil, menunjukkan bahwa perkembangan otak tikus telah rusak disebabkan virus yang kabarnya disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegepty tersebut. [Mohamad Deny Irawan/DJ]