Istanbul, Gontornews — Peserta Kuliah Kerja Nyata Internasional (KKNI) Turkiye Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor yang didukung oleh Lazis Assalam fil ‘Alamin memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada mahasiswa/mahasiswi internasional di İstanbul Sabahattin Zaim Üniversitesi (İZÜ) pada hari Selasa (12/3/2024). Sebelum itu, para peserta KKNI UNIDA Gontor Türkiye bertemu dengan Wakil Rektor İZÜ.
Pertemuan itu berlangsung pada pukul 11.00 TRT (waktu setempat) di ruangan Dr İsmail Küçük, wakil rektor İZÜ dan dekan Fakultas Teknik. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mempererat jalinan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Darussalam Gontor dengan İZÜ, setelah sebelumnya dia berkunjung ke Universitas Darussalam Gontor pada awal Februari lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Al-Ustadz Dr Riza Azhari, M.Pd.I selaku pembimbing KKNI Türkiye menyampaikan bahwa merupakan suatu kehormatan untuk diundang dan diterima İZÜ. Selain itu, Al-Ustadz Syahruddin, M.Sc.Fin. menambahkan bahwa MoU antara UNIDA Gontor dan İZÜ merupakan salah satu kerjasama paling aktif antara universitas di Indonesia dan Türkiye.
İZÜ merupakan salah satu universitas swasta tertua di İstanbul, yaitu sejak 1892. Merupakan suatu perjalanan panjang untuk dapat menjadi universitas Islam di Türkiye sejak saat itu. Begitu pun dengan perjalanan Prof Küçük sebagai seorang pelajar Muslim di negeri yang sekuler. Dia menyampaikan bahwasanya kunci dalam menjalani kehidupan ini yaitu kedisiplinan, dedikasi terhadap apa yang dicita-citakan, dan selalu mencoba. ”Kita harus pandai dalam meletakkan prioritas terhadap sesuatu yang penting,” ujarnya.
Setelah itu, para peserta KKNI Türkiye diberikan kesempatan untuk bertanya lebih lanjut kepada Prof Küçük, dan salah satunya bertanya mengenai posisi Islam di negara Türkiye. “Menurut kami (bangsa Türkiye) yang terutama tetap menunaikan syariat walaupun dengan cara yang berbeda. Jika di Arab menutup aurat dengan berpakaian panjang (gamis), maka kami juga menutup aurat kami dengan pakaian yang biasa kami gunakan. Nilai-nilai Islam memang kurang di sini tetapi syariat tetap harus ditegakkan,” papar Prof Küçük. Setelah sesi tanya jawab, acara diakhiri dengan perfotoan bersama rombongan KKNI Turkiye dengan Wakil Rektor İZÜ. []