Jakarta, Gontornews — Pada Jumat (3/3) di Laut Arafuru bagian utara atau sekitar 1.220 km sebelah timur laut dari Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) teridentifikasi pusat tekanan rendah yang telah dinyatakan sebagai bibit siklon tropis.
Pusat tekanan rendah tersebut bergerak ke arah barat dengan kecepatan 11 km/jam. Namun, dalam 48 sampai 72 jam atau 2-3 hari setelah teridentifikasi, pergerakannya akan dominan ke arah selatan-barat daya. Bibit siklon ini diperkirakan akan tumbuh menjadi siklon tropis dalam 2-3 hari ke depan di sekitar perairan sebelah utara Pulau Tiwi, Australia Utara (sekitar 792 km sebelah tenggara dari Kota Kupang).
Selain bibit siklon tropis, saat ini fenomena atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) juga masih tampak bergerak ke arah timur memasuki wilayah Indonesia bagian barat. Meskipun intensitasnya semakin melemah.
Dalam periode tiga hari ke depan perlu diwaspadai:
Dengan kondisi seperti ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan agar masyarakat mewaspadai dampak yang bisa terjadi. “Seperti, potensi angin kencang di beberapa wilayah laut dan hujan lebat di sejumlah daerah di Indonesia,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Yunus S Swarinoto, di Jakarta, Sabtu (4/3).
Potensi angin kencang diprakirakan terjadi di Laut Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat , Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Arafuru, Timor, dan Papua bagian selatan. Sedangkan, potensi hujan lebat dengan disertai kilat/petir atau hujan ringan-sedang berdurasi lama diprakirakan terjadi di Aceh, Riau, Jambi, Sumatra Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan, Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, serta Papua bagian selatan.
Selain itu, BMKG juga memperkirakan adanya potensi gelombang laut dengan ketinggian hingga 2,5 meter. Kondisi ini diperkirakan terjadi di Perairan Kepulauan Kei, Kepulauan Aru, di selatan Kepulauan Leti, Kepulauan Tanimbar, dan Perairan Raja Ampat. Sedangkan, gelombang laut dengan ketinggian 2 – 4 meter diperkirakan terjadi di wilayah perairan selatan Kepulayan Babar, Laut Arafuru bagian barat, dan Laut Timor.
“Masyarakat dan pengguna jasa transportasi laut dihimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap angin kencang, gelombang laut tinggi, hujan lebat, serta potensi dampak cuaca buruk lainnya,” kata Yunus.
Henny Ariesta Diana