Jakarta, Gontornews -– Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengajak Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) untuk bersama-sama mengawal dan menjaga kualitas Pemlihan umum. Menurut Ketua Bawaslu, Abhan, Indonesia akan menyelenggarakan 171 Pilkada serentak pada tahun 2018 dan Pemilu legislatif dan Pemilihan Presiden pada tahun 2019 mendatang.
“Tahun ini ada 171 Pilkada, tahun depan ada Pileg dan Pilres. Bawaslu tidak bisa bekerja sendiri agar pemilu berjalan aman, damai, dan sesuai aturan. Bawaslu butuh bantuan berbagai elemen masyarakat, termasuk Kemenag untuk bekerja sama bahu membahu mengawasi pemilu, agar berjalan sukses,” kata Abhan saat bertemu dengan Menteri Agama, di Kantor Kementerian Agama, Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (1/3).
Abhan melihat, PTKN Kemenag dapat diajak kerja sama dalam berbagai program Bawaslu, seperti sosialisasi, pengawasan TPS, dan lainnya. “Kami juga membutuhkan bantuan Kemenag, agar politik SARA dan politik uang selama tahun politik ini, bisa diminimalisir,” ucapnya.
Sementara itu, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin, menyebut ide Bawaslu layak diapresiasi. Menurut Menag, pengawasan pemilu merupakan hal yang sangat strategis.
“Pada prinsipnya, Kemenag sangat mendukung ajakan Bawaslu untuk bersama-sama mengawasi penyelenggaraan Pemilu. Kita malah senang diajak untuk pro aktif, karena pengawasan pelaksanaan Pemilu adalah hal yang sangat strategis,” kata Menag
Lukman menambahkan bahwa agama harus masuk politik tapi bukan dipolitisasi. “Agama memang harus masuk politik. Namun posisinya bukan sebagai alat yang dieksploitasi untuk tujuan politik praktis,” tambahnya.
“Namun, esensi agama sangat dibutuhkan untuk berpolitik yang santun dan bermarbat. Untuk itu, ajakan Bawaslu sangat kami terima dengan tangan terbuka. Jadi, posisinya, Kemenag menunggu,”
“Semoga penyelenggaraan pemilu tahun ini dan 2019 nanti, berjalan aman, damai dan sukses,” pungkas Menag. [Mohamad Deny Irawan]