Bogota, Gontornews — Kelompok Human Right Watch (HRW) melaporkan kesulitan komunitas masyarakat pribumi Wayuu di Kolombia. HRW melaporkan bahwa selama pandemi Covid-19, suku Wayuu kesulitan untuk bertahan hidup. Sementara anak-anak terancam kekurangan gizi.
Meski demikian, HRW menjelaskan bahwa sebelum pandemi Covid-19 di Kolombia menyeruak, kondisi suku Wayuu memang memperihatinkan. Kesulitan pangan, malnutrisi suku Wayuu diikuti dengan buruknya tata kelola pemerintah, korupsi, korupsi hingga migrasi dari negara tetangga Venezuela. Sementara pemerintah Kolombia tidak memberikan dukungan yang mumpuni terhadap komunitas masyarakat asli Kolombia tersebut.
“Krisis yang terjadi di sini, pada dasarnya akibat pengabaian negara tentang pemenuhan akses air air bersih, pangan hingga terbatasnya akses kesehatan,” ungkap Direktur HRW untuk Kolombia, Jose Miguel Vivanco, dilansir Reuters.
Akibat pandemi Covid-19, Pemerintah menutup sebagian akses makanan menuju Wayuu. Padahal, komunitas yang tinggal di Provinsi La Guajira tersebut dikenal miskin dan memiliki kondisi tanah yang gersang.
Kolombia telah melaporkan lebih dari 420.500 kasus Covid-19 dengan hampir 14.000 kematian. Sementara, Provinsi La Guajira melaporkan sekitar 3.000 kasus dengan 100 diantaranya terkonfirmasi berasal dari suku Wayuu.
Presiden Kolombia, Ivan Duque mengumumkan penguncian nasional sejak akhir Maret lalu dan berencana untuk membuka penguncian pada akhir Agustus mendatang.
Populasi La Guajira mewakili 7 persen populasi Kolombia secara nasional. Dari jumlah tersebut, seperlima kematian akibat malnutrisi terkonfirmasi. Korban kematian akibat malnutrisi berasal dari anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Selama ini, pemerintah kesulitan untuk mengatasi permasalahan malnutrisi. Kebutuhan sekolah kadang-kadang kurang dan rusak sementara kebutuhan malnutrisi sulit diakses. HRW melaporkan. [Mohamad Deny Irawan]