Seoul, Gontornews — Korea Selatan mencatatkan delapan kasus baru COVID-19, Sabtu (18/4). Angka ini sekaligus menjadi angka satu digit pertama untuk kasus COVID-19 di Korea Selatan dalam rentang dua bulan terakhir.
Dalam kasus yang terkonfirmasi, Sabtu (18/4), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC) mengonfirmasi 5 kasus impor dari luar negeri. Sementara sisanya berasal dari transmisi lokal.
Secara total, KCDC mengonfirmasi 10.661 kasus infeksi COVID-19 dengan 234 orang dinyatakan meninggal dunia.
Korea Selatan dianggap berhasil dalam mengendalikan COVID-19 tanpa memberlakukan penguncian wilayah atau lockdown. Ketimbang memberlakukan lockdown, Negeri Ginseng tersebut justru mengintesifkan tes COVID-19 berakurasi tinggi.
Presiden Moon Jae-In mengatakan kemajuan negaranya dalam menangani COVID-19 memberikan secercah harapan bagi dunia. Padahal awal tahun ini, Negeri Asia Timur tersebut menjelma sebagai negara dengan jumlah infeksi COVID-19 tertinggi di luar Cina. Namun, tidak lama berselang, Amerika Serikat, Iran dan Italia justru menjelma sebagai negara dengan kasus COVID-19 tertinggi di luar Cina.
“Pemerintah akan mempersiapkan kehidupan sehari-hari yang baru. Tatanan dunia baru pasca COVID-19 akan terjadi dengan kekuatan terpadu dari para warga,” kata Moon dalam konferensi pers pada Ahad (19/4) sebagaimana dilansir Reuters.
Sehari sebelumnya, Presiden Donald Trump mengapresiasi bantuan Seoul dalam pengadaan tes korona bagi Amerika Serikat.
Seoul diperkirakan akan mengumumkan apakah mereka akan memperpanjang kampanye sosial yang diberlakukan sejak 4 April lalu. [Mohamad Deny Irawan]