Pontianak, Gontornews — Pendidikan adalah investasi dunia akhirat. “Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin tinggi semangat pengabdian untuk kemanfaatan ilmu yang diserap,” ujar Ema, pendiri dan direktur Pusat Studi Pengembangan Perdesaan dan Kawasan Perbatasan, kepada Gontornews.com.
“Jika ada yang tinggi pendidikanya, namun rendah pengabdiannya boleh jadi ada yang kurang dalam semangat pengabdiannya untuk menjiwai dan mencari proses kebenaran keilmuan yang dipelajari,” cermat Ema.
Jika ingin mengetahui dunia membacalah! Jika ingin dikenal dunia menulislah! “Dan jika ingin menguasai dunia berjuanglah dalam semangat edukasi literasi!” pesan alumnus Gontor Putri tahun 1997 tersebut.
Ema adalah salah seorang doktor muda lulusan Pondok Modern Darussalam Gontor Putri. Ia berhasil lulus jenjang S3 pada usia ke-35 tahun. Ketika S2 dan S3, Ema sudah menikah dan memiliki anak. “Justru ketika memiliki anak, saya jadi lebih fokus mengejar target,” terang dosen sekaligus penggagas Sekolah Politik untuk Perempuan, 2015.
Kendala yang dihadapi mahasiswa yang berkeluarga biasanya adalah manajemen waktu serta masalah keuangan. Strateginya adalah letakan prioritas tetap pada keluarga karena kuliah tinggi ke depannya juga untuk kepentingan keluarga.
“Al-ummu madrasah, seorang ibu yang belajar setinggi apa pun bukan sekedar untuk dirinya tapi untuk orang-orang terdekatnya,” tegas dosen di Universitas Tanjungpura Pontianak.
Jangan pernah merasa rendah jika strata pendidikan anda tidak pada tahap tertinggi. “Jika anda masih di khittah sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat dan tidak lelah belajar menjadi orang baik, maka itulah strata pendidikan tinggi terbaik anda,” pungkasnya. <Edithya Miranti>