Riyadh, Gontornews — Pertahanan udara koalisi mencegat pesawat tak berawak (drone) bermuatan bahan peledak yang diluncurkan oleh milisi Houthi di Yaman menuju Arab Saudi pada Sabtu malam, pusat komando aliansi mengatakan Ahad pagi, dirilis Arabnews.com.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh TV pemerintah Al-Ekhbariya, koalisi mengatakan drone yang dipersenjatai itu ditujukan ke kota Khamis Mushait di selatan Saudi di sepanjang perbatasan dengan Yaman.
Itu adalah yang terbaru dari serangkaian serangan rudal dan pesawat tak berawak oleh milisi yang didukung Iran terhadap Arab Saudi sejak negara itu memelopori koalisi untuk memulihkan pemerintah yang diakui PBB pada 2015.
Mengabaikan seruan untuk mendukung negosiasi perdamaian yang ditengahi oleh PBB, milisi juga menolak untuk mengakhiri ofensifnya di kota Marib.
Parlemen Arab mengutuk serangan itu dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu. Mereka menambahkan bahwa permusuhan yang berulang tidak hanya mengancam Kerajaan, tetapi juga menimbulkan bahaya bagi keamanan dan stabilitas regional.
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengecam keras milisi Houthi yang terus meluncurkan drone untuk menyerang daerah berpenduduk di Kerajaan Saudi.
Sekretaris Jenderal OKI Dr Yousef Al-Othaimeen mengatakan OKI mendukung semua tindakan yang diambil oleh pasukan koalisi untuk melindungi warga sipil dan objek sipil.
Sedangkan Liga Dunia Muslim (MWL) mengatakan perlunya respons internasional untuk mengakhiri serangan berulang Houthi yang mengancam keamanan dan stabilitas Kerajaan Saudi serta perdagangan global.
“Atas nama dewan, kelompok, dan badan di seluruh dunia, Liga Dunia Muslim mendukung Arab Saudi dan sepenuhnya mendukung langkah-langkah yang diambil untuk mengalahkan terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya, dan untuk menjaga keamanan dan stabilitas wilayah serta perdamaian,” kata Sekretaris Jenderal MWL dan Presiden Asosiasi Cendekiawan Muslim Mohammed bin Abdul Karim Al-Issa dalam sebuah pernyataan.
Al-Issa juga mengutuk milisi Houthi yang cenderung sektarian, membiarkan orang-orang Yaman kelaparan, dan merekrut anak-anak Yaman sebagai tentara. Itu semua merupakan pelanggaran mencolok terhadap nilai-nilai agama dan kemanusiaan serta hukum internasional.
Uni Emirat Arab (UEA) mengecam upaya penargetan Khamis Mushait dan mengatakan kelanjutan dari serangan teroris oleh milisi Houthi ini mencerminkan pembangkangan yang terang-terangan terhadap komunitas internasional, mengabaikan semua hukum internasional, dan memberikan bukti baru bahwa milisi ini berusaha untuk merusak keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut.
Bahrain juga mengeluarkan pernyataan serupa.[]