Leuwiliang, Gontornews – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Insantama Leuwiliang Kabupaten Bogor menyelenggarakan acara Khataman Qur’an (Khatmul Qur’an) ke-10, Selasa (13/12/2022). Sebanyak 35 siswa diwisuda dan menerima Ijazah (Syahada) Qiroati.
“Kami mengirimkan 37 siswa untuk mengikuti ujian qiroati dan 35 siswa dinyatakan lulus,” ujar Ketua Yayasan Amanah Insantama Leuwiliang, Ir H Ahmad Soim, dalam sambutannya.
Dari 35 siswa yang diwisuda, sebanyak 24 siswa SDIT Insantama Leuwiliang dan 11 siswa SMPIT Insantama Leuwiliang. “Semoga di semester depan lebih banyak lagi siswa yang berhasil lulus Qiroati,” kata Ustadz Soim.
Ia menjelaskan, para siswa SDIT Insantama didorong untuk lulus Qiroati pada saat kelas 4. Setelah lulus Qiroati mereka dimasukkan pada program tahfidz atau hafalan Qur’an. “Melalui program ini kami berharap lulus SD minimal hafal Qur’an 2 juz,” paparnya.
“Anak-anak yang naik kelas 5 tapi belum lulus Qiroati harus mengikuti program tahfidz tanpa meninggalkan Qiroatinya,” terang Ustadz Soim.
Sementara itu Camat Leuwiliang, H Daswara Sulanjana, SH, dalam sambutannya mengapresiasi capaian dan prestasi para siswa SIT Insantama Leuwiliang. “Prestasi seperti ini perlu ditiru oleh sekolah-sekolah lain,” ujarnya di hadapan para siswa, guru, wali murid, dan tamu undangan.
Daswara berharap program pembelajaran Al-Qur’an bisa dilakukan oleh semua sekolah yang ada di Leuwiliang. Sebab, ilmu Al-Qur’an merupakan ilmu yang harus dikuasai oleh para siswa sebelum mereka mempelajari ilmu-ilmu yang lain. “Al-Qur’an itu kunci kesuksesan seseorang. Tidak hanya sukses di dunia tapi juga sukses di akhirat,” tuturnya.
Dia menyebutkan, Al-Qur’an harus menjadi bekal anak-anak dalam mengarungi kehidupan. “Saya bersyukur dulu ibu sangat keras mendidik saya untuk bisa membaca Al-Qur’an,” ujarnya pada acara yang dihadiri Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Leuwiliang Ustadz Ayit Rukiat, para ulama dan tokoh masyarakat Leuwiliang.[]