Jakarta, Gontornews — Serikat Tani Islam Indonesia (STII) menyayangkan sikap Pemerintah Indonesia yang tidak memperhatikan nasib para petani dengan tetap melakukan import beras. Sementara, import beras sebanyak 500 ribu ton bersamaan dengan masa panen padi di beberapa wilayah di Indonesia.
“Lantas mau dibawa kemana nasib petani kita?” ungkap Fathurrahman, Sekjend STII kepada Gontornews.com
Ia menjelaskan, kebijakan import ratusan ribu ton beras, bukan saja memberikan dampak nehatif bagi keberlangsungan hidup petani namun juga para para penggilingan padi. Dari data yang ada, para penggiling padi ada sekitar 180 ribu orang dan dari 180 ribu penggilingan padi 90% adalah penggilingan padi kecil.
“Nah ini semuanya akan terpengaruhi dengan kebijakan-kebijakan pemerintah,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengatakan, keputusan Pemerintah melakukan impor 500 ribu ton beras dari Vietnam dan Thailand adalah hal yang tidak tepat dan merugikan petani. Belum lagi, kenaikan harga beras tingkat Medium dan Premium di pasar dalam beberapa waktu terakhir telah meresahkan masyarakat.
“Ini adalah bukti rendahnya keberpihakan dan perhatian Pemerintah pada petani,” tegas Jazuli.