Â
Aleppo, Gontornews – Tim relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang diberangkatkan ke Suriah dikabarkan berhasil memberikan bantuan langsung ke kamp pengungsian Suriah yang berada di sebelah selatan perbatasan Turki dan Suriah tepatnya di sebuah desa bernama Baglar Mahalesi, rabu (11/5).
Â
Tim relawan yang diketuai oleh Syuhelmeidi Syukur tersebut berhasil mendistribusikan bantuan pangan ke wilayah yang berada 61 kilometer dari kota Aleppo tersebut. Meski demikian, menurut siaran persnya, tidak mudah bagi tim ACT untuk masuk ke Aleppo walau waktu yang dibutuhkan hanya sekitar satu jam.
Â
Kamp pengungsian Baglar Mahalesi merupakan kompleks pengungsian cukup besar yang dikelola oleh sebuah NGO asal Suriah. Kompleks ini memiliki dapur umum, pusat pendidikan, pusat bermain anak, masjid dan ruang tempat para pengungsi bercengkrama satu sama lain.
Â
“Terima kasih, semoga dibalas kebaikan oleh Allah. Alhamdulillah, kebutuhan dapur dan logistik kami terpenuhi untuk dua pekan ke depan,†seru Abdul Hamid, koodinator logistik di komplek pengungisan Baglar Mahallesi.
Â
Komplek pengungsian yang terdapat di Baglar Mahallesi merupakan salah satu destinasi utama tujuan pengungsi suriah untuk mencari perlindungan keamanan.
Â
Pemerintah Turki pernah mengatakan bahwa gerbang perbatasan Turki sebelah selatan yang menghubungkan dengan Sarmada atau Idlib di Suriah adalah jalur lintas batas paling sibuk diantara kedua negara.
Â
Tidak heran, kota ini juga dijadikan sasaran sejumlah NGO kemanusiaan untuk menyalurkan bantuannya. Bahkan, saking banyaknya pengungsi Suriah, kota tersebut mendapatkan julukan “The Little Suriahâ€
Â
Dalam catatan pemerintah Turki, sebanyak 95 ribu lebih pengungsi asal suriah memenuhi wilayah Baglar Mahalessi. Padahal, sensus penduduk pada tahun 2012 hanya 89 ribu penduduk asli yang memegang kartu identitas Turki. Artinya, jumlah pengungsi Suriah di kota ini sudah melebihi populasi masyarakat asli setempat.
Â
Pemerintah Turki memberikan jaminan hidup kepada pengungsi Suriah. Di kota yang hanya berjarak 16 kilometer dari pos perbatasan Suriah tersebut, sejumlah pengungsi Suriah menjadikan kesempatan ini untuk momentum kebangkitan.
Â
Salah satu komoditi utama di kota Baglar Mahallesi ada di sektor pertanian dan peternakan. Padi, kapas dan hewan ternak merupakan komoditas utama yang menjadi penggerak utama ekonomi di wilayah tersebut.
Bahkan di kamp pengungsian tersebut, sejumlah pengungsi ada yang mulai membuka usaha roti, menjual daging dan menjual makanan lokal asli Suriah. [Mohamad Deny Irawan/DJ]