Damaskus, Gontornews — Mustafa Badreddine (55), salah satu pejabat tertinggi Hizbullah, tewas dalam serangan di Suriah, Selasa (10/5) malam.
“Dia mengikuti sebagian besar operasi perlawanan Islam sejak 1982,” kata kelompok Hizbullah dalam sebuah pernyataan, Jumat (13/5), sebagaimana dikutip Al Jazeera.
Hizbullah mengumumkan kematian Mustafa dan menyebutnya sebagai “pemimpin jihad yang besar”.
Sementara Pemerintah AS meyakini Mustafa sebagai orang yang bertanggung jawab atas operasi militer Hizbullah di Suriah, di mana ia berjuang bersama Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Mustafa tewas dalam sebuah serangan yang ditargetkan ke salah satu basis Hizbullah di dekat Bandara Damaskus, ibukota Suriah.
Kelompok Hizbullah mengatakan, pihaknya sedang meneliti penyebab tewasnya Mustafa. Apakah akibat dari serangan udara, rudal atau artileri.
Mustafa Badreddine menggantikan kakak iparnya, Imad Mughniyah, setelah komandan Hizbullah itu tewas dalam serangan bom mobil di Damaskus pada tahun 2008.
Israel secara resmi membantah berada di balik pembunuhan Mughniyah, tapi media Israel melaporkan pada saat itu komandan Hizbullah telah menjadi target upaya pembunuhan Israel sejak tahun 1990-an.
Jerusalem Post menyatakan, Mughniyah dibunuh sebagai pembalasan atas Perang Lebanon 2006.
Sebelumnya pada hari Jumat, stasiun TV Lebanon Al Mayadeen melaporkan bahwa Badreddine juga tewas dalam serangan Israel.
Namun, tidak ada tanggapan segera dari Israel, yang telah menyerang sasaran Hizbullah di Suriah beberapa kali selama konflik lima tahun di negara itu.
“Kami menolak berkomentar,” kata seorang juru bicara militer Israel. [Rusdiono Mukri]