Sebuah studi yang dilakukan oleh tiga dosen Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor mengungkap relevansi pembelajaran bahasa Arab bagi mahasiswa program studi farmasi. Mayoritas responden menganggap kemampuan bahasa Arab sebagai nilai tambah, terkhusus untuk memahami literatur farmasi klasik serta meningkatkan daya saing serta meningkatkan peluang berkarir di Timur Tengah.
Penelitian yang dilakukan oleh Muthmainnah Choliq SAg MPd, Siti Nikmatul Rochma MPd, dan Halimah As Sa’diah MPd, bersama Lembaga Penelitian dan Inovasi UNIDA Gontor berhasil menggali berbagai persepsi mahasiswi terkait pembelajaran mengenai penggunaan istilah farmasi dalam bahasa Arab. Meskipun kurang dominan, bahasa Arab tetap penting untuk memahami literatur klasik dan peluang karir di negara berbahasa Arab.
Penelitian ini menunjukkan 61 persen responden menganggap penguasaan bahasa Arab sebagai nilai tambah, terutama dalam memahami literatur farmasi klasik yang kaya wawasan. Mayoritas responden beranggapan bahwa kemampuan berbahasa Arab dapat meningkatkan daya saing, terutama bagi mereka yang berencana untuk berkarir di negara-negara berbahasa Arab.
Sementara responden lain, yakni sekitar 39 persen, menganggap bahasa Arab kurang relevan untuk praktik farmasi modern, mengingat banyaknya istilah farmasi yang didominasi bahasa Inggris dan Latin.
Penelitian yang menggunakan kuesioner skala Likert itu juga menunjukkan beberapa tantangan dalam pembelajaran tentang istilah farmasi dalam bahasa Arab. Beberapa mahasiswi mengaku kesulitan dalam menghafal istilah yang kompleks dan memahami struktur bahasa Arab yang berbeda. Meski demikian, tantangan ini justru dapat dilihat sebagai kesempatan untuk lebih mengapresiasi warisan intelektual Islam yang turut membentuk perkembangan farmasi.
Saat ini, penguasaan bahasa Arab membuka peluang karir yang lebih luas, terutama dalam membangun koneksi dan kolaborasi dengan dunia farmasi profesional di Timur Tengah. Dengan pendekatan yang tepat, bahasa Arab tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga jembatan untuk memperkuat posisi profesional di dunia farmasi global.
Penelitian ini melibatkan 32 mahasiswi program studi farmasi di UNIDA Gontor dan berlangsung selama tiga bulan. Metode yang dipakai adalah deskriptif-kuantitatif untuk menggali pandangan mahasiswi tentang pembelajaran istilah farmasi dalam bahasa Arab. Pendekatan deskriptif membantu kita melihat tantangan dan manfaat, sedangkan pendekatan kuantitatif memberikan gambaran tentang seberapa besar relevansi bahasa Arab di dunia farmasi.
Di tengah dominasi bahasa Inggris dan Latin, bahasa Arab rupanya memiliki posisi yang tidak bisa diabaikan. Penelusuran lebih lanjut akan membuka peluang untuk mengembangkan metode pembelajaran yang lebih efektif dan positif bagi mereka yang tertarik untuk berkarir di dunia farmasi. Kelanjutan riset ini juga dapat memastikan warisan intelektual Islam tetap hidup di tengah perkembangan ilmu pengetahuan global. []