Cafe D Uus milik Prof Husnan Bey di Jalan Cipinang Cempedak Jatinegara siang itu tampak baru memulai aktivitasnya. Beberapa staf cafe mulai merapikan deretan kursi dan meja. Jam menunjukkan pukul 10.55 WIB ketika saya sampai di lokasi. Di parkiran tampak mobil Innova tua yang saya kenal. “Wah, Ustadz Danial sudah berada di lokasi,” gumam saya dalam hati. Benar saja, begitu saya masuk, saya disambut KH Muhammad Danial, anggota Badan Wakaf Gontor yang juga seorang akuntan publik, didampingi Ustadz Akrimul Hakim, kader Gontor yang ditugaskan di Jakarta.
Saya memang janjian dengan beliau jam 11.00 siang itu untuk ngopi bareng. Dan beliau mengusulkan tempatnya di Coffee Shop D’Uus. Penampilan KH Muhammad Danial sangat sederhana dan bersahaja. Profesi sebagai akuntan publik dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) di bilangan Pasar Minggu Jakarta, dan amanah sebagai salah satu anggota Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor, tidak menjadikannya jumawa. Tetap low profile. Sangat menghargai waktu dan komitmen. Ini yang saya sangat apresiatif. Janji jam 11.00, ternyata beliau sudah stanby di lokasi sebelum jam 11.00. Walaupun sekedar janji ngopi bareng. “Wah, untung saya juga banyak dididik di lingkungan kerja dan bisnis bersama orang-orang Jepang, sehingga bisa mengimbangi beliau,” batin saya.
Saya tidak menyangka, acara ngopi santai siang itu dihadiri oleh personil lengkap dari jajaran direksi Holding Company Gontor. Sejak wacana pembentukan holding yang merupakan amanat Badan Wakaf Gontor, saya beberapa kali diajak untuk memberikan masukan dan kontribusi pemikiran dalam rapat-rapat yang diselenggarakan di rumah Gontor Tebet. Dan siang itu, sengaja saya ingin mendapatkan update tentang perkembangannya.
Alhamdulillah, Holding Company Gontor sudah terbentuk dan sesuai dengan arahan dan persetujuan dari Pimpinan Pondok serta Badan Wakaf. Namanya PT Khizanah Abad Berkah. Sahamnya dimiliki oleh Yayayan Pemeliharan dan Perluasan Wakaf Pondok Modern (YPPWPM) Gontor dan Yayasan Perguruan Tinggi Darussalam (YPTD) Pondok Modern Gontor. Komisarisnya terdiri dari Prof Dr KH Din Syamsuddin, MA, KH M Nasir Zen, MA, KH M Masruh Ahmad, MBA, serta komisaris independen Adnan Pandu Praja. Adapun Dewan Direksi terdiri dari Direktur Utama KH Muhammad Danial, SE, Ak, MM, CPA, CA, Wakil Direktur Prof Dr KH Husnan Bey Fananie, MA, serta direktur lainnya.
Selaku Direktur Utama PT Khizanah Abad Berkah, KH Muhammad Danial, berharap dapat melakukan sinergi dan kerjasama dengan Forum Bisnis (Forbis) IKPM Gontor yang berisi alumni yang bergerak di bidang bisnis dan profesional. Ke depan akan dibentuk beberapa anak perusahaan yang menggarap bidang-bidang bisnis tertentu. Pembentukan ini tentunya bisa melibatkan para alumni pengusaha yang sudah mempunyai pengalaman bisnis serta berkomitmen untuk membantu kemandirian ekonomi pesantren. Salah satu unit bisnis yang nantinya berada di bawah holding ialah PT Gontor Auto Service, bengkel mobil dan toko ban Bridgestone yang terletak di Jalan Sultan Agung Ponorogo serta unit-unit usaha lainnya yang ada di luar pondok.
Holding dan Forbis mempunyai kesamaan. Yakni sama-sama dilahirkan dari rahim yang sama yaitu Pondok Modern Gontor. Hanya saja mempunyai goal atau tujuan spesifik yang berbeda. Forbis dilahirkan untuk menjadi wadah silaturahim antaralumni yang bergerak di bidang usaha dan kalangan profesional. Secara struktur berada di bawah garis organisasi PP IKPM. Sementara Holding merupakan amanat Badan Wakaf Gontor yang diarahkan untuk menata dan mengembangkan potensi-potensi ekonomi demi mendukung kemandirian ekonomi pondok. Forbis tidak berbisnis praktis, sementara holding justru berperan dalam men-drive kegiatan ekonomi praktis sekaligus mengeksekusinya melalui anak-anak perusahaan.
Oleh karena itu, kerjasama dan sinergi antara Forbis dan Holding sangat penting. Untuk itu, diagendakan untuk menindaklanjuti pertemuan formal antara Forbis IKPM Gontor dengan PT Khizanah Abad Berkah sebagai Holding Company Gontor, untuk menjajaki dan merumuskan berbagai potensi dan peluang bisnis yang bisa disinergikan dan dibangun bersama. Harapannya, kemandirian ekonomi pondok bisa terus ditingkatkan dan pengelolaan unit usaha pondok bisa terus meningkat.[]