Istanbul, Gontornews — Setelah satu tahun menjalani hidup di tengah-tengah pandemi COVID-19, lebih dari setengah penduduk Turki merasakan tekanan emosional dan mental. Demikian hasil sebuah penelitian global dikutip Hurriyetdailynews.com.
Setelah melakukan jajak pendapat di 30 negara dan wawancara dengan lebih dari 21.000 orang dewasa, Ipsos, sebuah perusahaan konsultan internasional, mengungkapkan laporan terbarunya tentang hidup di masa pandemi.
Hampir 61 persen orang dewasa Turki mengatakan bahwa kesehatan emosional dan mental mereka semakin memburuk sejak awal pandemi sekitar setahun yang lalu, menurut survei yang dilakukan untuk Forum Ekonomi Dunia (WEF) antara 19 Februari sampai 5 Maret itu.
Sekitar 43 persen orang Turki yang mengikuti survei tersebut menyatakan bahwa kesehatan mental mereka memburuk dari waktu ke waktu dibandingkan awal 2021.
Temuan yang didapat pada kedua kategori tersebut sedikit di atas rata-rata dunia.
Di 11 negara, setidaknya setengah dari penduduk mereka telah melaporkan penurunan kesehatan emosional dan mental mereka, termasuk Chili dan Hongaria. Di kedua Negara itu sebanyak 56 persen penduduknya mengalami tekanan mental.
Responden Turki yang mengatakan bahwa kesehatan mental mereka meningkat secara positif dibandingkan tahun lalu sekitar 15 persen.
Temuan ini juga menunjukkan bahwa orang di seluruh dunia menganggap bahwa bisa kembali ke kehidupan “normal” sepenuhnya bergantung pada pengendalian pandemi.
Mayoritas responden di Turki, sekitar 44 persen, berpandangan bahwa dibutuhkan lebih dari 12 bulan untuk hidup kembali sebelum pandemi, sementara 26 persen peserta mengatakan akan membutuhkan waktu kurang dari setahun.
Sekitar 24 persen responden Turki lebih berharap daripada yang lain. Mereka percaya bahwa pandemi dapat diatasi dalam waktu enam bulan, sementara hanya 2 persen dari mereka yang berpandangan bahwa pandemi sudah dapat diatasi. []