30
Tonton Selengkapnya
Popup Image
32 °c
Special capital Region of Jakarta
Wed
Thu
Friday, 11 July, 2025
Login
Langganan
gontornews.com
Cari Pondok Pesantren
  • Home
  • News
    • Dunia
    • Nasional
    • Nusantara
  • Inspirasi
    • Sirah
    • Dakwah
    • Hidayah
    • Ihwal
    • Jejak
    • Sukses
    • Mujahid
    • Oase
  • Pendidikan
    • Virtual Tour Pesantren
    • Lembaga
    • Buku
    • Beasiswa
    • Risalah
    • Khazanah
    • Keluarga
  • Muamalah
    • Ekonomi
    • Peluang
    • Halal
    • Rihlah
    • Konsultasi
  • Tadabbur
    • Tafsir
    • Hadis
    • Dirasah
  • Values
    • Tausiah
    • Sikap
    • Mahfudzat
    • Kolom
    • Afkar
  • Saintek
    • Sains
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Lingkungan
  • Laput
    • #IBF2020
  • Wawancara
  • Gontoriana
    • Pondok
    • Trimurti
    • Risalah
    • Alumni
  • Berlangganan
  • MG Digital
  • Login
No Result
View All Result
gontornews.com
Langganan
Home Muamalah Ekonomi

Ironi Utang dan Kemerdekaan

Dedi Junaedi by Dedi Junaedi
18 August 2017
in Ekonomi
0

Oleh Sri Bintang Pamungkas

Di jaman Pak Harto aku selalu mendapat buku Nota Keuangan setiap tahun dan terbitan lain dari Bank Indonesia. Kalau tidak dikirimi, aku datangi dan minta, diberi gratis. Bukunya cukup lengkap meliputi banyak sektor ekonomi dan industri. Dan tebal juga, lebih dari 400 halaman, dengan gambar-gambar grafik berwarna dan tabel-tabel. Dari situ saya dapat mengikuti perkembangan Repelita, sekalipun selalu terlambat satu tahun. Dan sekalipun harus ditambah pula dengan data Biro Pusat Statistik.

Itu waktu Bank Indonesia masih di bawah Departenen Keuangan. Jadi kemungkinan Depkeu juga yang menerbitkan, sebab selalu ada Lampiran RUU APBN. Dari terbitan-terbitan itu masyarakat bisa mengikuti pula besarnya Utang-utang Negara, yang dibuat Pemerintah dan Swasta. Setelah Soeharto mundur, saya tidak pernah melihat lagi Nota Keuangan. Apalagi BI sudah menjadi Otoritas Moneter yang independen. Tetapi data Utang Negara saya dapat dari sumber-sumber lain, dalam dan luar negeri.

Itulah sebabnya banyak simpang-siur tentang soal Utang Negara itu, khususnya Utang Luar Negeri (UBN). Terutama karena tidak ada sumber dari Pemerintah yang pasti. Bahkan dugaan saya, situasi ini sengaja dibuat, karena Pemerintah tidak mau terbuka dalam soal ULN ini kepada publik. Seperti pernah saya sampaikan, pada 1997 saat terjadi Krisis Moneter, Pak Radius Prawiro, mantan Menteri Keuangan dan Ketua Badan Peneriksa Keuangan, pernah dua kali gagal menghitung ULN Indonesia. Jadi, wajar kalau besarnya ULN ini tidak jelas, tidak terdeteksi dengan baik dan sengaja dibuat tidak jelas.

BACA JUGA

Sakinah Finance Hadiri Peluncuran State of Global Islamic Economic (SGIER) 2024/2025

Bersama Dubes RI, BAZNAS Salurkan Kurban bagi Pengungsi Palestina di Yordania

IFESDC 2025 Sukses Diselenggarakan di Kantor Pusat Bank Dunia, Tegaskan Peran Ekonomi dan Keuangan Syariah untuk Pembangunan Berkelanjutan

Melalui BAZNAS, Mitratel Salurkan 2.300 Paket Daging Kurban ke Pelosok Indonesia

Bank Indonesia dan Sakinah Finance Gelar Literasi Keuangan Inklusif di Kota Palu

Besarnya ULN pada suatu waktu itu harus dikurangi dengan komponen Cicilan Utang yang dibayar karena jatuh tempo, dan ditambah dengan komponen Utang Baru yang dibuat. Maklumlah, karena sejak 1967, Indonesia selalu berutang dari banyak negara setiap tahun tanpa henti sampai sekarang.

Dari catatan saya, besarnya ULN pada akhir Pak Harto 1997/98 berjumlah USD 137.4 miliar, terbagi atas Utang Pemerintah (P) sebesar 65.9 M dan Utang Swasta (S) sebesar 72.5 M. Pada 2004, awal SBY memimpin menjadi USD 130.9 miliar (P: 83.3 M dan S: 57.6 M). Pada masa SBY itu CGI (Consultative Group on Indonesia, pengganti IGGI, Inter-Governmental Group on Indonesia) dibubarkan, sehingga ULN dilakukan secara bilateral.

Pada 2007 mencapai USD 141.2M (P: 80.6 M dan S: 60.6M). Pada masa ini Sri Mulyani mulai masuk. Pada 2009 mencapai USD 175.5 M (P: 101.3 M dan S: 74.2 M). Pada masa Sri Mulyani ini ULN terus naik. Tercatat 2010: USD 202.4 M
2011: USD 225.4 M
2012: USD 252.4 M
2013: USD 260.0 M
2014: USD 265.0 M (Jan)
2014: USD 276.5 M (Mar)
2014: USD 298.0 M (Okt)

Jadi, Bank Dunia atau World Bank mengacungkan jempol kepada Sri, karena prestasinya dalam meningkatkan UBN, bukan karena kepiawaiannya mengolah Keuangan Negara dan mengurangi ULN Indonesia! Bank Dunia (WB) ikut untung besar! Karena itulah WB menolongnya dengan memberi posisi, ketika KPK memeriksanya dalam Kasus Bank Century.

Pada Maret 2014 jumlah Utang Pemerintah mencapai USD 130.5 M dan Swasta USD 146.0 M. Singapur adalah Negara Donor terbesar (USD 52.0 M), dususul oleh AS (USD 41.1 M) dan Jepang (USD 35.1 M)

Debt Service Ratio/DSR, yaitu Jumlah Pembayaran Cicilan dan Bunga dibanding dengan Kemampuan Expor juga meningkat terus, dari 21.7% (2009), menjadi 35.6% (2012), menjadi 43.4% (2013) dan menjadi 46.3% (Semester I 2014). Ini disebabkan oleh pembayaran Cicilan dan Bunga yang terus meningkat, sementara kemampuan Expor menurun.

Persoalan ULN ini memang menyulitkan bagi Negara-negara Berkembang dalam banyak hal. Antara lain, Proyek yang dibiayai dengan ULN itu salah sasaran, tidak bermanfaat, tidak menguntungkan, apalagi tidak menghasilkan Dollar. Belum lagi, yang mendapat proyek ternyata pihak pemberi utang juga. Yang lebih “menyulitkan”, karena selalu harus membayar kembali Cicilan dan Bunga, maka Utang Baru “terpaksa” harus dibuat lagi lebih besar. Ini yang saya ibaratkan dengan “kecanduan” atau addicted, pada Narkoba

Hal yang sama terjadi lagi dan dilanjutkan oleh Jokowi. Menurut saya, Jokowi memang sudah lama dilirik Cina RRC dan didukung oleh Mafia-mafia Cina Indonesia. Mirip dengan SBY yang juga sudah diperam oleh AS sejak SBY belajar di Fort Benning, Atlanta, Georgia, kira-kira setahun lebih dulu dari Prabowo. Karena itu, Jokowi cenderung mencari ULN dari RRC. Bahkan Jokowi sudah dibisiki oleh pihak MSS (Ministry of Security Service) semacam CIA-nya AS, tentang rencana pembangunan Sutera Laut RRC dan upaya mendominasi Laut Cina Selatan. Yaitu lewat Program OBOR (One Belt One Road) yang jangkauannya menguasai Asia Selatan sampai Afrika. Maksudnya agar Jokowi ikut setuju dan mendukung Program tersebut.

Imbalannya adalah jabatan Presiden, sama seperti SBY! SBY mengatakan mencintai AS seperti negaranya yang ke dua, pada Agustus 2004. Jokowi juga mengatakan saat November 2014, tentang rencana Tol Laut dan Poros Maritimnya di Konferensi APEC, Beijing.

Maka dimulailah Proyek-proyek pembangunan Infrastruktur. Di samping itu diserahkan pula Proyek Reklamasi dan Meikarta kepada para Mafia Cina lainnya. Apa yang saya sampaikan dalam tulisan terdahulu tentang Uang Pajak yang hilang selama 3 tahun terakhir sampai kira-kira Rp 1.500-an Trilyun itu adalah dalam kerangka OBOR Cina RRC itu. Selain Proyek-proyek Infrastruktur berupa Pelabuhan-pelabuhan di Kota-kota Utara Indonesia, juga proyek-proyek Minerba, penguasaan Lahan-lahan Industri dan Lahan-lahan Subur di Jawa, serta Kereta Api Cepat Cina. Tentu tidak lupa tempat-tempat Ibadah seperti ribuan Kelenteng Buda dan Kong Hu Chu, berikut patung-patung Toa Peh Kong-nya yang dibangun di mana-mana.

Jokowi sepakat Proyek-proyek itu sebagai Turn-key Projects, yang begitu selesai lalu diserahkan kepada Indonesia. Sejak jaman Soekarno-Hatta dan Pak Harto juga sudah ada model Turn-key Projects atau Proyek Serah-kunci itu, seperti Semen Gresik dari kredit Exim Bank dari AS itu. Tapi tenaga kerjanya semua dari Indonesia kecuali Orang-orang Teknik dan Konsultan. Bahkan Bung Hatta minta agar insinyur-insinyur Indonesia ikut dilibatkan. Proyek-proyek Cina RRC ini semua buruhnya didatangkan dari Cina. Sudah pasti mereka tidak mau pulang seperti kejadian di Timor-Timur, Tibet, Srilangka, dan beberapa Negara di Afrika. RRC melakukan dengan sengaja dan Jokowi OK-OK saja.

Intinya adalah Cinaisasi Indonesia. Tenaga kerja disediakan oleh RRC, bahkan jutaan manpower Cina RRC yang sengaja dimigrasikan ke Indonesia. Mereka mempunyai kemampuan tidak saja sebagai buruh Bangunan atau mekanik Industri, atau bahkan petani yang bisa membawa Bajak dan Cangkul, tapi juga memegang Senjata. Untuk itu pula Visa Kunjungan disiapkan, lengkap dengan KTP Aspal seumur hidup!

Dana Berupa ULN sudah disiapkan, berapa saja oleh RRC. Sebagian berupa ULN, sebagian masuk dana talangan dalam Turn-key Projects macam Kereta Api Cepat Cina. Pembangkit Tenaga Listrik, Pelabuhan dan lain-lain. Kalau ULN dalan 2,5 tahun terakhir mendadak sontak naik tidak kurang dari USD 40 M, maka ditambah dengan dana talangan jumlahnya bisa saja mencapai seratusan milyar USD. Di sini Rezim Jokowi sengaja tidak terbuka tentang berapa ULN yang dibuatnya selama ini, termasuk dana Talangan dari Cina RRC.

Kalau itu terjadi, Jokowi benar-benar bikin tenggelam Indonesia untuk diserahkan kepada Cina RRC. Sebagai contoh, Kereta Api Cepat Cina yang konon harganya mencapai USD 6 milyar dengan panjang Jakarta-Bandung 150 km. Di Laos dengan harga yang sama panjang relnya 450 km. Kalau Indonesia tidak mampu bayar, maka itu Kereta Cina menjadi milik Cina di Indonesia. Juga pelabuhan-pelabuhan yang mereka bangun menjadi milik mereka, sebagainana terjadi di Srilangka.

Bukan cuma itu. Cina-cina RRC datang pula berbondong-bondong dari Utara ke Indonesia. Kalau tugas Jokowi selesai, dia maksudkan meninggalkan Negara Jajahan Cina itu untuk Anak-Cucu Pribumi.

Setelah 72 tahun merdeka, Bangsa Indonesia harus mampu mempertahankannya. MERDEKA!(*dimuat teropongsenayan.com)

Tags: IroniKemerdekaanSri Bintang PamungkasUtang
Share12Tweet8Send
Previous Post

Kurangi Beban Umat Lewat Pikul Bareng

Next Post

Ketua GISS: Shalat Shubuh Pilar Utama Keberkahan Indonesia

Dedi Junaedi

Dedi Junaedi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Reuni Akbar Alumni Gontor 2003: Eratkan Ukhuwah, Satukan Langkah Menuju Satu Abad Gontor   

Reuni Akbar Alumni Gontor 2003: Eratkan Ukhuwah, Satukan Langkah Menuju Satu Abad Gontor  

7 July 2025
Santri Tazakka Raih Prestasi Gemilang di Grand Final Olimpiade Obor Langit 2025

Santri Tazakka Raih Prestasi Gemilang di Grand Final Olimpiade Obor Langit 2025

8 July 2025
Tangis Haru dan Bangga Iringi Prosesi Ratusan Wisudawan Hifdh Al-Qur’an dan Yudisium Santri Akhir Ponpes Al-Amien Prenduan

Tangis Haru dan Bangga Iringi Prosesi Ratusan Wisudawan Hifdh Al-Qur’an dan Yudisium Santri Akhir Ponpes Al-Amien Prenduan

5 July 2025
Pondok Al-Muqoddasah Buka Pendaftaran Santri Baru Tahun Ajaran 2025-2026

Pondok Al-Muqoddasah Buka Pendaftaran Santri Baru Tahun Ajaran 2025-2026

20 November 2024
Kiai Hasan dalam Silatda Tasikmalaya: Tanyakan kepada Nuranimu, Apakah Ini Sekadar Kepentingan atau Memang Sesuatu yang Penting

Kiai Hasan dalam Silatda Tasikmalaya: Tanyakan kepada Nuranimu, Apakah Ini Sekadar Kepentingan atau Memang Sesuatu yang Penting

28 June 2025
Muharram: Bulan Perjuangan Hijrah Fisik dan Hati

Muharram: Bulan Perjuangan Hijrah Fisik dan Hati

0
Sakinah Finance Hadiri Peluncuran State of Global Islamic Economic (SGIER) 2024/2025

Sakinah Finance Hadiri Peluncuran State of Global Islamic Economic (SGIER) 2024/2025

0
Dies Natalis ke-24 Universitas Binawan: Kuatkan Pembangunan Etika, Inovasi Digital dan Kerjasama Global

Dies Natalis ke-24 Universitas Binawan: Kuatkan Pembangunan Etika, Inovasi Digital dan Kerjasama Global

0
Santri Tazakka Raih Prestasi Gemilang di Grand Final Olimpiade Obor Langit 2025

Santri Tazakka Raih Prestasi Gemilang di Grand Final Olimpiade Obor Langit 2025

0
Reuni Akbar Alumni Gontor 2003: Eratkan Ukhuwah, Satukan Langkah Menuju Satu Abad Gontor   

Reuni Akbar Alumni Gontor 2003: Eratkan Ukhuwah, Satukan Langkah Menuju Satu Abad Gontor  

0
Sakinah Finance Hadiri Peluncuran State of Global Islamic Economic (SGIER) 2024/2025

Sakinah Finance Hadiri Peluncuran State of Global Islamic Economic (SGIER) 2024/2025

10 July 2025
Muharram: Bulan Perjuangan Hijrah Fisik dan Hati

Muharram: Bulan Perjuangan Hijrah Fisik dan Hati

10 July 2025
Dies Natalis ke-24 Universitas Binawan: Kuatkan Pembangunan Etika, Inovasi Digital dan Kerjasama Global

Dies Natalis ke-24 Universitas Binawan: Kuatkan Pembangunan Etika, Inovasi Digital dan Kerjasama Global

9 July 2025
Santri Tazakka Raih Prestasi Gemilang di Grand Final Olimpiade Obor Langit 2025

Santri Tazakka Raih Prestasi Gemilang di Grand Final Olimpiade Obor Langit 2025

8 July 2025
Reuni Akbar Alumni Gontor 2003: Eratkan Ukhuwah, Satukan Langkah Menuju Satu Abad Gontor   

Reuni Akbar Alumni Gontor 2003: Eratkan Ukhuwah, Satukan Langkah Menuju Satu Abad Gontor  

7 July 2025
gontornews.com

Kantor :
Jalan Taman Sejahtera No.1A RT.06 RW.03 (Samping Masjid Jami' Al-Munir) Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan
Telp : 021-29124801
Fax : 021-29124802
Layanan Pelanggan : 0819-1515-1456 (Khusus WA)
Email :
[email protected]
[email protected]
[email protected]

TENTANG KAMI

  • Profil
  • Redaksi & Manajemen
  • Info Iklan
  • Panduan Kebijakan Media
  • Berlangganan Majalah
  • Komplain Majalah
  • Privacy Policy

INSTAGRAM

Ikuti Kami

  • Penerimaan santi dan santriyah Pondok Pesantren Rafah.
Pendaftaran :
saat ini s.d 14 Muharram 1447 H / 10 Juli 2025.#majalahgontor
#gontornews
  • 📚 KAJIAN BERSAMA KH. HASAN ABDULLAH SAHALبسم الله الرّحمن الرّحيم
اَلسَلامُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اَللهِ وَبَرَكاتُهُ‎Dalam kesempatan memasuki awal Tahun Baru Islam ini Majalah Gontor dan Gontornews insyaaAllah akan mengadakan Majelis Virtual:📗 : Inspirasi Awal Tahun Bersama KH Hasan Abdullah Sahal: Menjaga Nilai Menuju Hidup Paripurna
🎙 : Al-Ustadz KH. Hasan Abdullah Sahal حفظه الله تعالى (Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor)📅 : Sabtu, 28 Juni 2025
⏰ : 13.00 - 15.00 WIB
🕌 : Link Zoom ‪https://us06web.zoom.us/j/83062016781?pwd=h8fcAOlRq7wFtYKaXe6O3yqAF4WjOg.1‬Info lebih lanjut
📱CP : 0813 1330 3150📡 Mohon bantu disebarkan...
Baarakallahu fiikum
  • Hari terakhir Islamic Book Fair 2025, di JCC, 18 - 22 Juni 2025.Dapatkan buku-buku berkualitas.
dapat juga pesan online
  • BUKU RASIONAL TANPA MENJADI LIBERAL VOL - 2
TERSEDIA HANYA DI ISLAMI BOOK FAIR JAKARTA, 18 - 22 JUNI 2025.
LOKASI : JAKARTA CONVENTION CENTER (JCC).
  • Tersedia hanya di IBF, JCC Senayan, 18 - 22 Juni 2025. Jangan sampai terlewatkan event tahunan ini.Judul Buku : Menggali Mutiara Perjuangsn Gontor.
(Kumpulan Artikel Value Majalah Gontor).
Penulisilid : H. Ahmad SuhartoGontor konsisten mendidik kader ulama yang intelek, dimulai dari konsep integralitas ilmu pengetahuan, semua ilmu bersumber dari Allah, mempelajari
ilmu apa saja, selama memberikan manfaat dalam kehidupan, merupakan bagian dari ibadah.
  • Kunjungi Islamic Book Fair 2025, di JCC dari tanggal 18 - 22 Juni 2025.
Lokasi copy maps :
https://maps.app.goo.gl/XGm26WAjvgPDHsFU7TERSEDIA DI STAND MAJALAH GONTOR No. 10 AJURNALISTIK ala KIA GONTORJudul asli buku ini adalah Pengetahoean tentang Karang Mengarang dan Journalistiek, ditulis pada tahun 1934. Apa masih kontekstual dengan keadaan zaman sekarang? Sebagian besarnya, masih kontekstual dengan era kekinian, bahkan sampai kapan pun. Karena ilmu penulisan dan jurnalistik ini sudah tumbuh lama, medianya saja yang berubah. Kalau dulu medianya hanya kertas, kini sudah menggunakan peranti canggih.Saat ini kita bisa akses informasi dari telepon pintar dalam genggaman tangan. Pada kenyataannya, kecanggihan teknologi bak pisau bermata dua. Di satu sisi, peranti canggih ini akan memberi banyak kemudahan bagi mereka yang haus akan ilmu. Di sisi lain, bagi mereka yang tidak memiliki jiwa pembelajar, justru hanya akan memberi dampak negatif, menjadi candu.Karena itu, yang lebih penting dari kecanggihan teknologi ini adalah perilaku penggunanya. Di level pengguna inilah buku ini memiliki tempat. Kita harus menjadi subjek atau penyuplai informasi yang memberi dampak perubahan positif. Dalam istilah kekinian, kita sebut dengan tradisi literasi.Dalam dunia Islam, tradisi literasi ini pernah tumbuh dengan subur. Ada banyak karya tulis yang lahir dari ulama dan ilmuwan muslim. Dari situlah zaman keemasan Islam bermula. Semoga dengan diterbitkannya buku ini bisa menghidupkan kembali tradisi literasi umat Islam yang sudah lama hilang ditelan zaman
  • Kunjungi Islamic Book, 18 - 22 Juni 2025. Lokasi JCC Senayan. Stand Majalah Gontor No 10A
  • Tersedia di Islamic Book Fair 2025, JCC, Stand Majalah Gontor No 10 A.
18 - 22 Juni 2025.Sesuatu yang berharga harus dijaga, semakin berharga, semakin rapat menjaganya. Dan buku ini disusun, untuk melanggengkan saripati kebijaksanaan yang terurai dalam pesan, nasihat, pengarahan dan wejangan Bapak-Bapak Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor di berbagai munasabah, khususnya di majelis Kemisan Guru Gontor.Spiritual and Philosophical Wisdom, merupakan salah satu buku dari trilogi The Garden of Wisdom yang berisi wejangan dari K.H. Hasan Abdullah Sahal. Pesan dan Nasihat di dalam buku ini layaknya air mineral jernih penghilang dahaga, sebagai makanan spiritual dan intelektual bergizi sarat nutrisi, dan udara segar untuk bernafas dengan leluasa.
  • Hadir di Islamic Book Fair Jakarta. JCC, 18 - 22 Juni 2025.Senarai Kearifan GontoryKata Bijak Para Perintis dan Masyayikh GontorMaju dan mundurnya suatu pesantren bukan karena unsur external, tetapi lebih ditentukan oleh unsur internal. Pesantren tidak bisa dihancurkan dari luar, tetapi bisa runtuh karena perselisihan internal para pengelolanya. Penyakit suatu pesantren adalah ingin cepat besar atau merasa sudah besar. Buku Senarai Kearifan Gontory (SKG) ini, serasa suplemen bagi para santri dalam meneguhkan orientasi thalabul ilminya, santapan ruhani bergizi bagi para asatidz untuk melipatgandakan energi dalam mendidik santri, serta pepeleng (pengingat) bagi para pengelola pesantren agar tetap istiqomah pada khitthah perjuangannya, merecharge idealisme Gontory dalam. meninggikan kalimah Allah melalui medan jihad tarbawy.Ruh dan jiwa membumbung tinggi. bersama asa dan cita tetapi kaki tetap menapak bumi. Pesantren, lahan perjuangan paling strategis untuk kejayaan IslamISBN 978-602-74407-1-5

© 2023 gontornews.com. All Rights Reserved

Banner Ad
▲
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
  • Home
  • News
    • Dunia
    • Nasional
    • Nusantara
  • Inspirasi
    • Sirah
    • Dakwah
    • Hidayah
    • Ihwal
    • Jejak
    • Sukses
    • Mujahid
    • Oase
  • Pendidikan
    • Virtual Tour Pesantren
    • Lembaga
    • Buku
    • Beasiswa
    • Risalah
    • Khazanah
    • Keluarga
  • Muamalah
    • Ekonomi
    • Peluang
    • Halal
    • Rihlah
    • Konsultasi
  • Tadabbur
    • Tafsir
    • Hadis
    • Dirasah
  • Values
    • Tausiah
    • Sikap
    • Mahfudzat
    • Kolom
    • Afkar
  • Saintek
    • Sains
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Lingkungan
  • Laput
    • #IBF2020
  • Wawancara
  • Gontoriana
    • Pondok
    • Trimurti
    • Risalah
    • Alumni
  • Berlangganan
  • MG Digital
  • Login
No Result
View All Result