Jakarta, Gontornews — Kementerian Perindustrian mengungkapkan kinerja industri makanan dan minuman (mamin) dalam negeri masih menunjukkan capaian positif di triwulan I 2016.
“Pada triwulan I 2016, pertumbuhan industri mamin sebesar 7,55 persen atau lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun 2015 sebesar 7,54 persen,” ujar Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Penguatan Struktur Industri Ngakan Timur Antara dalam Siaran Pers Kemenperin, Kamis (2/6).
Ia mengatakan, capaian industri mamin di triwulan I 2016 mampu melampaui pertumbuhan industri nonmigas pada triwulan I 2016 sebesar 4,46 persen.
“Industri mamin merupakan sektor yang sangat strategis dan berkontribusi terhadap industri nonmigas sebesar 31 persen,” ujarnya.
Kinerja positif juga ditunjukkan dari kontribusi ekspor produk mamin sebesar USD 5,6 miliar pada 2015, sedangkan pada triwulan I 2016 mencapai USD 2,37 miliar.
Sesuai Peraturan Presiden No.40 Tahun 2016 Kementerian Perindustrian tengah mengkaji agar industri makanan dan minuman serta industri kertas direkomendasikan mendapatkan harga gas khusus.
Pasalnya, penggunaan gas pada dua sektor industri tersebut mencapai 15 persen dari total ongkos produksi.
“Kedua industri itu harusnya masuk kategori yang mendapatkan penyesuaian harga gas karena keduanya termasuk menggunakan gas cukup banyak,” kata Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto seperti dikutip antaranews.com.
“Dengan memberikan penyesuaian harga gas, maka akan meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri kertas serta makanan dan minuman nasional,”ujarnya.
[Muhammad Khaerul Muttaqien/Rus]