Riyadh, Gontornews — Koalisi untuk Memulihkan Legitimasi di Yaman pada hari Senin mengatakan telah menghancurkan sistem komunikasi Houthi di Sanaa yang digunakan untuk mengendalikan drone untuk operasi musuh.
Dalam serangkaian tweet, sebagaimana dirilis Arabnews.com, Koalisi mengatakan sistem komunikasi terletak di Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi di ibukota Yaman.
“Houthi secara militer menggunakan lembaga dan kementerian negara Yaman untuk meluncurkan operasi permusuhan,” katanya, seraya menambahkan bahwa situs tersebut telah dikaitkan dengan serangan pesawat tak berawak 10 Februari di Bandara Internasional Abha Arab Saudi.
Dua belas warga sipil terluka dalam serangan di bandara, yang terletak di perbatasan barat daya Kerajaan Saudi dengan Yaman.
Sebelum melancarkan serangan untuk menjatuhkan sistem komunikasi Houthi, Koalisi bersusah payah meminta warga sipil di lokasi untuk mengungsi.
“Kami menelepon melalui telepon rumah ke salah satu kementerian dan meminta untuk mengevakuasi warga sipil ke sebuah lokasi di Sanaa,” kata Koalisi.
Analis mengatakan Houthi telah lama menghindari serangan balasan dari pasukan Koalisi dengan bersembunyi di balik daerah berpenduduk dan fasilitas sipil. Tetapi Koalisi mengatakan bahwa dalih itu harus diakhiri.
“Serangan lintas batas membutuhkan respons yang lebih efektif dalam kerangka hukum internasional,” kata Koalisi dalam pernyataannya.
Milisi Houthi, yang ditandai sebagai proksi rezim mullah Iran di Yaman, juga telah meningkatkan serangannya terhadap sasaran sipil di Uni Emirat Arab pada Januari menyusul kemenangan medan perang oleh pasukan pemerintah Yaman yang didukung oleh Koalisi.
Pasukan Yaman yang dilatih UEA yang dikenal sebagai Brigade Raksasa telah memainkan peran kunci dalam mengusir Houthi dari beberapa kota besar dan kecil di Yaman tengah, menimbulkan kerugian besar pada milisi teroris yang sebelumnya telah merebut petak-petak wilayah yang luas sejak 2014.
Koalisi itu dibentuk pada 2015 untuk memulihkan pemerintahan Perdana Menteri Abed Rabbo Mansour Hadi yang diakui PBB, yang mencari pengasingan di ibukota Saudi.
Upaya PBB untuk menengahi pembicaraan damai antara pihak-pihak yang bertikai di Yaman tidak berhasil karena Houthi menolak untuk bekerjasama.[]