Bogor, Gontornews — Alumni Pondok Modern Gontor 1980 yang tergabung dalam komunitas Sosyc (students of sixth year class) menggelar silaturrahim pada Sabtu (23/01/2021) malam di salah satu hotel di Bogor, Jawa Barat. Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, acara yang dihadiri sekitar 40 orang ini berlangsung hangat hingga jarum jam menunjukkan pukul 22.00 WIB.
Turut hadir dalam acara ini antara lain Walikota Depok Jawa Barat terpilih, Dr KH Idris Abdul Shomad, Anggota Badan Wakaf Gontor Ustadz M Danial Komarudin dan Guru Besar Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta Prof Amsal Bakhtiar. Ketiganya merupakan alumni Gontor angkatan tahun 1980.
Dalam kata sambutannya, Ketua Komunitas Sosyc 80 Ustadz Abid Marzuki mengucapkan selamat kepada sohibnya, Dr KHM Idris Abdul Shomad MA yang terpilih kembali menjadi Walikota Depok Jawa Barat setelah memenangkan perhelatan Pilkada Depok 2020.
“Kami dari Sosyc 80 mengucapkan selamat untuk Kiai Idris yang telah terpilih kembali menjadi Walikota Depok. Semoga bisa menjalankan amanahnya dalam memimpin dan memajukan kota Depok dan khusnul khatimah dalam menjalankan amanahnya sebagai Walikota,” jelasnya di depan hadirin.
Untuk diketahui Dr KH Mohammad Idris Abdul Shomad bersama pasangannya Imam Budi Hartono memenangkan perhelatan Pilkada Depok 2020 setelah unggul dari pesaingnya, Pradi Supriatna -Afifah Alia. Pilkada Kota Depok 2020 hanya diikuti oleh dua pasangan.
Dalam hal ini pasangan nomor urut 01, yakni Pradi Supriatna -Afifah Alia yang didukung oleh Partai Gerindra, PDIP, PAN, Golkar, PSI, PKB, dan sejumlah partai nonparlemen. Adapun pasangan nomor urut 02 yaitu Dr KH Mohammad Idris-Imam Budi Hartono diusung oleh PKS, PPP, Demokrat dan Berkarya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok Jawa Barat menetapkan secara resmi pasangan nomor urut 02 Dr KH Mohammad Idris-Imam Budi Hartono unggul di Pilkada Depok 2020 dengan perolehan suara mencapai 55,55 persen.
Sedangkan untuk pasangan Pradi Supriatna-Afifah Alia memperoleh suara 44,45 persen dari jumlah daftar pemilih tetap 1.229.362 pemilih, dengan 4.015 tempat pemungutan suara. [Muhammad Khaerul Muttaqien]