Seoul, Gontornews — Korea Utara kembali menembakkan rudal balistik jarak pendeknya, Rabu (31/7) pagi. Tembakan rudal dimaksudkan untuk menekan upaya Korea Selatan-AS yang akan menggelar latihan militer bersama.
Sebelumnya, Kamis (25/7) lalu, Korut juga telah meluncurkan rudal balistiknya. Hal itu merupakan yang pertama sejak pertemuan dan perundingan pemimpin Korut, Kim Jong Un dengan Presiden AS, Donald Trump.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters mengatakan bahwa peluncuran terbaru berasal dari daerah Wonsan di Pantai Timur Korea Utara yaitu daerah yang sama yang merupakan tempat misil ditembakkan pekan lalu.
“Terus memantau jika ada lebih banyak peluncuran,” katanya.
JCS juga mengatakan rudal balistik yang ditembakkan Korea Utara telah terbang sekitar 250 km (155 mil) dan tampaknya mirip dengan yang diluncurkan pekan lalu.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha mengatakan, tindakan Korea Utara tersebut tidak membantu meredakan ketegangan militer di dua wilayah tersebut. Selain itu juga dianggap tidak membantu menjaga momentum pembicaraan damai yang sedang berlangsung.
Gedung Putih, Pentagon, dan Departemen Luar Negeri AS sendiri tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Trump dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo keduanya mengecilkan peluncuran yang terjadi minggu lalu dan Pompeo terus menyatakan harapannya terhadap jalan diplomatik ke depan dengan Korea Utara.
“Kami mengetahui laporan peluncuran rudal dari Korea Utara dan kami akan terus memantau situasi,” Kolonel Lee Peters, Juru Bicara Pasukan Militer AS di Korea Selatan.[Devi Lusianawati]