Pyongyang, Gontornews — Korea Utara (Korut) kembali melakukan tes rudal, kali ini dilakukan di lokasi peluncuran roket yang dianggap sebagai tes penting selama ujicoba yang dilakukan sejak bulan Mei lalu.
Media pemerintah KCNA mengabarkan, Ahad (8/12), bahwa peluncuran penting itu dilakukan sehari setelah perundingan denuklirisasi dengan AS gagal dan dihentikan dari meja perundingan.
“Tes yang sangat penting itu dilakukan di Situs Peluncuran Satelit Sohae pada 7 Desember 2019,” kata seorang juru bicara National Academy of Science.
Melalui kntor berita KCNA, Juru Bicara itu juga menjelaskan bahwa hasil tes terbaru dari tes uji nuklir itu akan memiliki efek penting pada perubahan status strategis Korea Utara.
Namun demikian, laporan itu tidak menentukan apa yang diuji, tetapi situs tersebut sebelumnya telah digunakan untuk meluncurkan roket jarak jauh.
Sebelumnya, Pada hari Sabtu (7/12), Duta Besar PBB untuk Korut, Kim Song, menuduh AS terus-menerus menunjukan sikap bermusuhan terhadap negara itu. Washington juga mengklaim bahwa keterlibatannya dalam perundingan damai dengan Pyongyang semata-mata untuk agenda politik domestiknya.
“Kami tidak perlu melakukan pembicaraan panjang dengan AS sekarang dan denuklirisasi sudah keluar dari meja perundingan,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Korea Utara telah melakukan 13 peluncuran rudal balistik sejak Mei lalu dan telah meningkatkan tekanan sebagai tandabatas waktu akhir tahun yang telah ditetapkan oleh Pemimpin Korut, Kim Jong Un untuk konsesi besar AS sebagai alat diplomasi nuklir.[Devi Lusianawati]