Havana, Gontornews — Pemerintah Kuba telah merealisasikan program untuk memerangi rasisme. Program ini ditujukan untuk mengidentifikasi langkah-langkah untuk memerangi diskriminasi, memperluas pendidikan warisan Afrika Kuba serta menyelenggarakan debat publik menyoal diskriminasi rasial.
“Semua orang mengakui bahwa revolusi yang kami gaungkan menyangkut proses sosial dan politik untuk menghilangkan diskriminasi rasial,” ungkap Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel.
“Akan tetapi masih ada beberapa sisa (diskriminasi rasial) yang tersisa di masyarakat karena terpatri dan tertatam dalam budaya sekelompok orang,” tambah Diaz-Canel sebagaiamana dilansir Reuters.
Sejumlah aktivis menyambut gembira langkah yang dilakukan era pemerintahan Presiden Diaz-Canel tersebut. Meski demikian, para aktivis mengaku akan terus memantau pelaksanaan program-program yang akan dilaksanakan.
Sebagaimana diketahui, Kuba telah menerapkan penghapusan segregasi rasial sebagai hadiah terbesar dari revolusi Kuba.
Sebelum tahun 1959, Pemerintah Kuba melarang akses pendidikan bagi orang kulit hitam, mestizo serta melarang mereka untuk melakukan interaksi ekonomi. Sementara orang kulit putih di Kuba memiliki sejumlah komunitas sosial, pantai dan menyelenggarakan pesta bagi komunitas mereka sendiri.
Tapi sejak negara dipimpin oleh Fidel Castro, Kuba menghapuskan diskriminasi tersebut dan membuka seluas-luasnya akses pendidikan gratis dan perawatan kesehata bagi semua warga Kuba tanpa terkecuali.
Namun, Diaz-Canel mengaku bahwa ada sejumlah orang Kuba yang masih membuat tindakan rasial serta melaksanakan bisnis maupun informasi pekerjaan berdasarkan warna kulit tertentu.
“Ini adalah langkah nyata setelah kami berjuang (untuk menghilangkan diskriminasi rasial) selama bertahun-tahun,” kata pendiri Alianza Unidad Racial (Aliansi Persatuan Rasial), Deyni Terri.
“Ini awal yang baik terutama karena Presiden berhasil menyampaikan ini secara pribadi,” tambah Terri.
Dukungan juga terlontar dari aktifis dan sastrawan, Roberto Zurbano, yang menyebut tindakan ini sebagai sebuah kebangkitan Kuba.
“Ini adalah kebangkitan,” pungkas Zorbano. [Mohamad Deny Irawan]