Bekasi, Gontornews–Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam Arskal Salim mengatakan bahwa saat ini tercatat lebih dari satu juta mahasiswa belajar di kampus Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, Negeri dan Swasta.
“Sulit dicarikan bandingannya di dunia ini. Ada kurang lebih satu juta mahasiswa yang mengambil studi kajian Islam di perguruan tinggi,” kata Arskal Salim dalam kegiatan Penyusunan Pedoman Bantuan Kemahasiswaan di Bekasi, Selasa (21/05).
“Maka tugas kita adalah memaksimalkan distingsi program-program kemahasiswaan,” lanjutnya.
Menurut Arskal, Kementerian Agama membina 58 PTKI Negeri dan 700-an PTKI Swasta. Pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas mahasiswa sejalan dengan meningkatnya minat masyarakat untuk kuliah di PTKI.
Sejalan dengan itu, di hadapan Sekretaris Kopertais dan sejumlah Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan PTKIN se-Indonesia, Arskal meminta agar program-program kemahasiswaan mengacu pada kualitas. “Berbagai bantuan kemahasiswaan harus berorientasi pada peningkatan akreditasi PT dan kapasitas mahasiswa agar mampu bersaing di kancah global,” paparnya.
Selain itu, lanjut Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, even-even kompetisi nasional semacam PIONIR dan Perkemahan Wirakarya Mahasiswa harus mampu mengeksplorasi bakat minat dan kegemaran mahasiswa PTKI.
“Harus ada even mahasiswa PTKIN dan PTKIS untuk saling bersinergi dalam skala nasional bahkan internasional,” tuturnya.
Arskal meminta agar bantuan sarana prasarana kemahasiswaan terus di evaluasi. Bantuan terus harus dipastikan relevan dan membawa perubahan kualitas mahasiswa. “Apakah dengan bantuan dan beasiswa yang ada mampu mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas mahasiswa,” tanya Arskal.
Arskal mengapresiasi dinamika kemahasiswaan yang dibina oleh Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan PTKIN se-Indonesia. “Saya melihat program-program dan kegiatan kemahasiswa sangat dinamis, karena potensi dan tantangan yang dihadapinya juga menarik dan distingtif,” katanya.
“Mahasiswa perlu diberikan kebebasan berekspresi dalam menyalurkan intelektualitas, bakat minat, kreativitas dan kepedulian sosial,” kata Arskal.
Kasubdit Sarana Prasarana Kemahasiswaan Safriansyah mengatakan diantara program bantuan dan beasiswa PTKI adalah Beasiswa Bidikmisi, Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi Islam (Adiktis Daerah 3T), Bantuan Peningkatan Prestasi Akademik, Bantuan Tahfdz Al-Qura, dan Bantuan Peningkatan Prestasi Mahasiswa.
“Penguatan regulasi kemahasiswaan, optimalisasi bantuan dan beasiswa dan pengakuan atas prestasi mahasiswa dan kegiatan PIONIR IX 2019, saat ini menjadi consen,” kata Safri didampingi Kasi Kemahasiswaan Ruchman Basori.
Kegiatan Penyusunan Pedoman Bantuan Kemahasiswaan dilaksanakan pada tanggal 21-22 Mei 2019 dengan menghadirkan Wakil Rektor III PTKIN se-Indonesia dan Sekretaris Kopertais serta unsur Ditjen Pendidikan Islam. [Fathurroji]