Jakarta, Gontornews – Produk kesehatan berupa minuman rendah kalori beserta produk makanan dan minuman instan asal Indonesia cukup menarik perhatian di Africa’s Big Seven (AB7) pada 19-21 Juni 2016 lalu, di Johannesburg, Afrika Selatan.
“Antusiasme masyarakat Afsel terhadap produk mamin Indonesia cukup tinggi,” kata Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Johannesburg Pontas Tobing dalam rilisnya 23/6/2016.
Sejumlah buyer potensial telah menyatakan minatnya memboyong produk-produk tersebut ke pasar Afrika Selatan untuk didistribusikan ke seluruh benua Afrika. Partisipasi Indonesia dalam AB7 ini merupakan salah satu upaya Indonesia untuk meningkatkan ekspor dan menembus Afsel sebagai pasar nontradisional.
“Afsel berperan penting sebagai pintu masuk produk ekspor Indonesia ke negara-negara Afrika lain, seperti Botswana, Lesotho, dan Swaziland,†jelas Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Johannesburg Pontas Tobing.
Indonesia menghadirkan 8 (delapan) perusahaan dalam AB7 tahun ini, yaitu PT Lautan Natural Krimerindo (dairy creamer), PT Mayora Indah (kopi), PT Sinar Sosro, PT Kalbe International (produk turunan kelapa dan suplemen makanan), PT Nutrifood Indonesia (produk minuman rendah kalori untuk kesehatan), dan PT Asia Pacific Fortuna Sari (tisu pembersih untuk kesehatan), serta PT Indofood Sukses Makmur dan PT Tiga Pilar Sejahtera Food (mi instan dan bumbu masakan).
AB7 merupakan pameran barang konsumsi paling bergengsi di Afrika. Tahun ini, AB7 diikuti oleh 72 negara dengan 13 ribu buyer bergerak di bidang mamin, agrifood, teknologi mamin, interbake, produk ritel, dan bisnis makanan. Keikutsertaan Indonesia diprakarsai oleh ITPC Johannesburg dengan menggandeng Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI).
Pontas menambahkan, ITPC Johannesburg juga bekerja sama dengan KJRI Cape Town menyelenggarakan business matching antara partisipan Indonesia dengan KADIN Cape Town guna menjajaki potesi bisnis di wilayah selatan Afsel.
Menurut Duta Besar RI untuk Afsel Suprapto Martosoetomo meski pertumbuhan ekonomi Afsel cukup rendah, Indonesia harus lebih gencar merebut pasar Afrika bersaing dengan sesama negara ASEAN. [Muhammad Khaerul Muttaqien/DJ]