Beirut, Gontornews — Pemimpin Gerakan Masa Depan Lebanon, Saad Hariri, mengajukan nama ex-Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, untuk membentuk pemerintahan baru. Presiden Michel Aoun berencana untuk mengajukan nama Najib Mikati kepada parlemen untuk mendapatkan persetujuan.
βHari ini, negara memiliki peluang dan (mata uang) dolar akan menurun dan saya mengajukan nama (Najib) Mikati. Kami berharap ia akan bertugas dan membentuk pemerintahan sesegera mungkin,β kata Hariri pasca mengadakan pertemuan dengan Presiden Aoun, Senin (26/7/2021).
Rencananya, Presiden Aoun akan berkonsultasi dengan parlemen pada Senin malam waktu setempat untuk menunjuk Mikati sebagai Perdana Menteri Lebanon yang baru.
Konstitusi Lebanon sendiri membutuhkan persetujuan Presiden dan Perdana Menteri untuk membentuk dan menjalankan fungsi pemerintahan. Belum adanya Perdana Menteri Lebanon secara definitif membuat pembentukan kabinet terhambat.
Sebagai informasi, Najib Mikati sempat menjabat sebagai Perdana Menteri Lebanon pada tahun 2005 dan 2011. Ia terjun ke dunia politik dari sektor bisnis.
Hariri telah mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri baru awal bulan ini setelah gagal mencapai kesepakatan dengan Aoun untuk membentuk pemerintahan baru.
Lebanon tidak dapat membentuk pemerintahan baru sejak Perdana Menteri Hassan Diab mundur pada 10 Agustus 2020, enam hari setelah ledakan besar melanda Pelabuhan Beirut.
Negara Arab tersebut tengah menghadapi krisis ekonomi yang sangat parah. Mata uang lokal Lebanon kehilangan hampir semua nilainya terhadap Dollar Amerika Serikat. Akibat krisis ekonomi tersebut, sejumlah warga terpaksa menggelar aksi protes dan demonstrasi besar-besaran terhadap pemerintah Lebanon. [Mohamad Deny Irawan]
Β